Khofifah Minta Masyarakat tak Percaya Hoaks Vaksin Covid-19
Rep: Dadang Kurnia/ Red: Muhammad Fakhruddin
Khofifah Minta Masyarakat tak Percaya Hoaks Vaksin Covid-19 (ilustrasi). | Foto: ANTARA/Syifa Yulinnas
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan, pandemi Covid-19 telah menyebabkan terjadinya disrupsi pada tatanan kehidupan. Khofifah mengaku, pemerintah terus melakukan upaya preventif agar tatanan kehidupan bisa kembali normal. Salah satunya adalah memasifkan vaksinasi Covid-19.
Khofifah mengatakan, tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan vaksin adalah menurunnya kasus dan angka kematian akibat Covid-19, sehingga Indonesia bisa segera keluar dari pandemi Covid-19. Meskipun tidak 100 persen bisa melindungi seseorang dari infeksi virus Corona, menurutnya vaksinasi yang dilakukan dapat memperkecil kemungkinan terjadinya gejala yang berat dan komplikasi akibat Covid-19.
“Itu sebabnya jika masyarakat memiliki kesempatan untuk vaksin Covid-19, ada baiknya tidak menunda dan segera dilakukan. Jangan pedulikan hoax mengenai vaksin yang sengaja disebar oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,” kata Khofifah, Kamis (22/7).
Khofifah juga mengingatkan agar masyarakat yang sudah divaksin untuk tidak euforia berlebihan, sehingga abai dengan protokol kesehatan. Masyarakat, kata dia, tetap terus disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M. Yaitu mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi mobilitas, dan menjauhi kerumunan.
“Menerapkan 5M harus atas dasar ingin melindungi diri sendiri, keluarga, dan orang lain dari paparan Covid-19. Bukan sekedar karena takut didenda, ikut-ikutan, atau alasan lainnya,” kata dia.