Perlu Perspektif Baru Memandang Pandemi
Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yusuf Assidiq
Virus Covid-19 (ilustrasi) | Foto: Pixabay
REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Pemimpin perguruan tinggi selama masa pandemi covid hendaknya dapat memahami masalah dan meresponsnya dengan cepat. Kecepatan dan ketepatan respon ini sangat penting untuk menjaga keberlanjutan operasi dan akademik.
Namun, Rektor Universitas Islam Indonesia (UII), Prof Fathul Wahid mengatakan, setelah 1,5 tahun berjalan, alasan kedaruratan telah berkurang validitasnya. Maka itu, ia berpendapat, diperlukan perspektif baru dalam melihat pandemi.
Pandemi seharusnya tidak hanya dilihat musibah yang harus dimitigasi, namun mengandung berkah tersamar yang perlu disyukuri. Perspektif itu akan menumbuhkan sikap menerima keadaan secara objektif dan memikirkan inovasi untuk merespons.
"Termasuk, di dalamnya inisiatif penguatan ekosistem pembelajaran daring dan peningkatan pengalaman pembelajaran mahasiswa," kata Fathul saat membuka The 2nd National Sustainability University Leaders Meeting 2021.
Pemimpin perguruan tinggi harus mampu melihat perspektif luas dan berorientasi ke luar, sehingga bisa wujudkan pembangunan berkelanjutan untuk kebermanfaatan yang lebih luas. Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan mewujudkan itu.
"Pembangunan sebagai pertumbuhan ekonomi, pembangunan sebagai kehidupan yang lestari, dan juga pembangunan sebagai kemerdekaan," ujar dia.
Selain itu, ada aspek kebermanfaatan yang sifatnya berkelanjutan dan universal. Hal ini diperlukan, salah satunya, untuk menjamin keberlanjutan negara di rel yang benar, yang kehadirannya ditujukan untuk menjamin kesejahteraan warganya.