REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pasokan oksigen di Kota Bogor hingga saat ini belum bisa dikatakan dalam kondisi aman. Selain mendapat pasokan dari sejumlah pihak, Pemerintah Kota Bogor (Pemkot) Bogor menyambut baik inisiasi dari IPB University untuk memproduksi oksigen konsentrator secara massal.
Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, saat ini Satgas Covid-19 Kota Bogor membangun satu sistem pendistribusian oksigen. Setiap sore, Satgas Covid-19 mendapat laporan mengenai ketersediaan oksigen di 21 rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bogor.
“Apabila ada rumah sakit yang tidak aman, oksigen akan dipasok dan dibantu per hari oleh beberapa pihak. Rektor IPB juga menginisiasi memproduksi oksigen konsentrator secara massal,” kata Bima Arya, Kamis (22/7).
Bima Arya mengatakan, kolaborasi ini akan berlanjut lantaran kebutuhan oksigen di tengah lonjakan kasus Covid-19 saat ini masih tinggi. Ke depannya, akan dihitung berapa kapasitas produksi oleh IPB dan LIPI.
Selain oksigen konsentrator, diketahui Pemkot Bogor juga menggunakan asrama IPB sebagai tempat isolasi mandiri (isoman) pasien Covid-19. Bima Arya mengatakan, dari 184 tempat tidur yang disiapkan, saat inj terisi 67 tempat tidur. Dia pun sangat berterima kasih dengan kolaborasi yang dilakukan IPB University dengan Pemkot Bogor.
“Kalau kata Pak Presiden napas kita harus panjang ke depan, jadi berterima kasih sekali kolaborasi ini. Kita akan hitung sekarang kapasitas produksinya berapa, IPB dan LIPI, kemudian kebutuhannya di mana saja dan penganggarannya bagaimana. Tapi Pemkot Bogor siap untuk menganggarkan,” ucapnya.
Sementara Rektor IPB University Arif Satria menjelaskan, saat ini IPB Universty sedang melakukan pengembangan untuk produksi oksigen konsentrator bersama dengan LIPI. Diperkirakan, oksigen konsentrator ini bisa mengisi kekosongan oksigen di lapangan dan akan selesai pada pekan ini.
“Sudah dirakit, Insya Allah Jumat ujicoba. Kalau sudah firm InsyaAllah akan kita produksi. Kita ujicoba di lingkungan kampus, bisa di poliklinik atau di pusat isolasi,” ucapnya.
Dia menjelaskan, IPB juga sedang merancang oxygen concentrator plant untuk memproduksi oksigen tersebut. “Semoga akan sangat membantu. Kita tidak perlu lagi isi ulang, sangat tergantung pada alatnya saja. Kan sebenarnya oksigen di udara banyak, bagaimana menangkap itu agar bisa dimanfaatkan untuk pasien,” jelas Arif.
Di samping itu, dia mengucapkan terima kasihnya atas kepercayaan berkolaborasi dengan IPB University dalam berbagai hal, termasuk penanganan Covid-19. “Kerja sama dengan pemerintah daerah menjadi sangat penting untuk perguruan tinggi dalam rangka percepatan mengatasi masalah ini. Terimakasih kepada Pak Wali atas kepercayaannya kepada IPB untuk terus bisa mensupport Pemkot Bogor,” kata Arif.