Jumat 23 Jul 2021 22:47 WIB

Pemprov Jabar Mulai Salurkan Bansos ke Seniman dan Budayawan

Data Pemprov Jabar menyebutkan 15 ribu jiwa seniman terdampak pandemi Covid-19

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Seniman menyelesaikan lukisan dengan bahan baku kayu saat pameran UKM Jabar Paten di Ciumbuleuit, Bandung, Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menyalurkan bantuan sosial (Bansos) berupa sembako dan uang tunai kepada seniman dan budayawan yang terdampak PPKM darurat.
Foto: Antara/Raisan Al Farisi
Seniman menyelesaikan lukisan dengan bahan baku kayu saat pameran UKM Jabar Paten di Ciumbuleuit, Bandung, Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menyalurkan bantuan sosial (Bansos) berupa sembako dan uang tunai kepada seniman dan budayawan yang terdampak PPKM darurat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai menyalurkan bantuan sosial (Bansos) berupa sembako dan uang tunai kepada seniman dan budayawan yang terdampak PPKM darurat. 

Penyaluran perdana dilakukan di Sanggar Olah Seni, Babakan Siliwangi, Kota Bandung, Jumat (23/7). Penyerahan bantuan Provinsi Jawa Barat diwakili oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jabar, Dedi Taufik kepada Tisna Sanjaya.

Namun, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil turut menyaksikan ratusan paket sembako diserahkan secara daring melalui video virtual. Menurutnya, kondisi pandemi dan kenaikan kasus Covid-19 yang terjadi bulan ini membuat situasi makin sulit.

“Kawan seniman dan budayawan yang saya cintai, situasi memang sangat sulit buat semua orang. Saya juga sedih, karena pilihannya itu tidak ada yang ideal. Jadi situasi ini sulit di berbagai level. Di satu sisi kawan rumah sakit akan kolaps. Suatu nilai kemanusiaan yang tentunya tidak ingin kita lihat,” ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil.

Tapi di sisi lain, kata dia, PPKM Darurat ini juga mengurangi serta membatasi interaksi sosial dan ekonomi. "Jadi buah simalakama. Kirakira begitu, ibaratnya dari kiri buaya dari kanan singa. Jadi pilihannya tentu tidak mudah,” katanya.

Menurutnya, beragam upaya yang dilakukan untuk memperbaiki sektor kesehatan sudah mulai berjalan. Tingkat keterisian rumah sakit untuk pasien Covid-19 sudah turun dari 90 persen menuju 75 persen. 

Oleh karena itu, bersamaan dengan upaya penuruan di sektor kesehatan, ia pun membagi konsentrasi dengan membantu masyarakat terdampak secara ekonomi, khususnya kategori masyarakat atau profesi yang tidak terdaftar dalam data penerima bantuan pemerintah.

“Kita bisa membantu kehidupan para seniman budayawan yang daftarmya silakan diatur dengan baik. Bentuk bantuannya pangan sembako dan juga ada uang tunai. Mudah-mudahan ini bisa membantu mengurangi beban dari para seniman dan budayawan,” katanya.

Menurut Emil, di masa sulit ini kita harus saling menguatkan, mendoakan, pilihan-pilihannya tidak mudah tapi intinya urusan keselamatan nyawa tentu harus kita utamakan dan ada keputusan-keputusan yang harus didahulukan mungkin tidak nyaman dan tidak ideal. 

"Pak Dedi Taufik tolong dimonitor lagi mana-mana yang belum tersisir oleh upaya yang dilakukan hari ini,” katanya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement