Ahad 25 Jul 2021 09:22 WIB

Iran Ingin Buka Dialog dengan Negara-Negara Timteng

Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi ingin membuka dialog dengan Timur Tengah.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Dwi Murdaningsih
Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi berbicara selama konferensi pers pertamanya setelah memenangkan pemilihan presiden, di Teheran, Iran, 21 Juni 2021. Raisi mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengikuti negosiasi nuklir dengan kekuatan dunia tetapi tidak untuk waktu yang lama, menambahkan bahwa AS harus mencabut sanksi dan kembali ke kesepakatan JCPOA.
Foto: EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi berbicara selama konferensi pers pertamanya setelah memenangkan pemilihan presiden, di Teheran, Iran, 21 Juni 2021. Raisi mengatakan bahwa pemerintahnya akan mengikuti negosiasi nuklir dengan kekuatan dunia tetapi tidak untuk waktu yang lama, menambahkan bahwa AS harus mencabut sanksi dan kembali ke kesepakatan JCPOA.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Presiden terpilih Iran Ebrahim Raisi mengungkapkan, dialog dengan negara-negara tetangga di kawasan Timur Tengah akan menjadi prioritas pemerintahan barunya. Hal itu disampaikan saat dia melakukan percakapan via telepon dengan Sultan Oman Haitham bin Tarik Al Said pada Sabtu (24/7).

Dikutip laman kantor berita Iran, Islamic Republic News Agency (IRNA), dalam percakapan dengan Sultan Haitham, Raisi mengapresiasi hubungan bilateral kedua negara. Raisi menyebut, perluasan hubungan Iran-Oman dapat dicapai berkat kepercayaan politik timbal balik antara kedua negara. Menurutnya, tidak ada perkembangan regional maupun internasional yang dapat merusak persahabatan atau hubungan kedua negara.

Baca Juga

Pada kesempatan itu, Raisi juga menggambarkan Iran sebagai mitra yang dapat diandalkan. Terkait hal tersebut, dia berpendapat bahwa dialog, internaksi, konsultasi, dan simpati dengan negara-negara tetangga di kawasan merupakan isu penting. Hal itu akan menjadi prioritas bagi Iran.

Sementara itu Sultan Haitham mengutarakan harapannya agar Raisi dapat memimpin pemerintahan barunya dengan baik dan sukses. Ia pun mengapresiasi hubungan bilateral Iran dan Oman. Menurutnya, salah satu faktor terpenting dalam kedekatan kedua negara adalah kepercayaan politik timbal balik.

Sultan Haitham berharap hubungan bilateral Iran dan Oman dapat terus dipererat. Sebab hal itu akan menghasilkan lebih banyak keuntungan bagi kedua negara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement