Senin 26 Jul 2021 21:02 WIB

Gibran Imbau ASN Penyintas Covid-19 Donor Plasma Konvalesen

Gibran sendiri juga termasuk penyintas Covid-19

Rep: binti sholikah/ Red: Hiru Muhammad
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan plasma konvalesen dari pendonor penyintas COVID-19 di PMI Solo, Jawa Tengah, Kamis (8/7/2021). Menurut data PMI Solo hingga 8 Juli 2021 antrean plasma konvalesen mencapai 280 nomor, sedangkan stok ketersediaan kosong, sehingga PMI Solo berharap penyintas COVID-19 mau mendonorkan plasma konvalesen untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19 yang sedang dalam perawatan.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Petugas Palang Merah Indonesia (PMI) menunjukkan plasma konvalesen dari pendonor penyintas COVID-19 di PMI Solo, Jawa Tengah, Kamis (8/7/2021). Menurut data PMI Solo hingga 8 Juli 2021 antrean plasma konvalesen mencapai 280 nomor, sedangkan stok ketersediaan kosong, sehingga PMI Solo berharap penyintas COVID-19 mau mendonorkan plasma konvalesen untuk terapi penyembuhan pasien COVID-19 yang sedang dalam perawatan.

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO--Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, mengimbau kepada Aparatur Sipil Negara (ASN) penyintas Covid-19 di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk melakukan donor plasma konvalesen guna meningkatkan angka kesembuhan pasien Covid-19. Imbauan tersebut dilakukan lantaran kebutuhan plasma konvalesen yang banyak tidak sebanding dengan stok yang menipis, bahkan kerap kosong.

Gibran sendiri juga termasuk penyintas Covid-19. Dia diketahui terpapar Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR yang keluar pada 12 Juli. Putra sulung Presiden RI, Joko Widodo tersebut kemudian menjalani isolasi mandiri yang terpisah dari keluarganya. Sepekan kemudian, Gibran menyatakan sudah negatif Covid-19. Namun, dia menggenapkan masa isomasi mandiri selama dua pekan sebelum kembali ke kantor.

"Iya nanti termasuk saya. Nanti kami buat aturan khusus itu. Soalnya banyak yang belum teredukasi masalah plasma ini," kata Gibran kepada wartawan, Senin (26/7).

Menurutnya, imbauan tersebut bukan instruksi. Namun, para ASN penyintas Covid-19 diminta kesadarannya agar mau berdonor plasma konvalesen."Yang sudah sembuh itu waktunya bersyukur dan menolong yang lain. Itu saja," jelasnya.

Dia mengakui, stok plasma konvalesen di PMI sudah menipis. Bahkan, sejak dulu stoknya selalu minim. "Makanya nanti kita bikin aturan biar mau donor plasmanya," pungkasnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Ahyani, menyatakan, ide Wali Kota tersebut bagus. Meski demikian, para penyintas Covid-19 tetap harus menjalani screening sebelum melakukan donor plasma konvalesen.

Ahyani menyebut, data ASN penyintas Covid-19 tercatat di Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD). Jumlahnya ada ratusan. "Penyintas pasti tercatat. Kami juga menyampaikan sebaiknya lapor, hubungannya dengan izin dan work from home (WFH). Tidak mungkin tidak tercatat, kalau di Pemkot pasti tercatat, meskipun dia penduduk luar kota pasti tercatat," papar Ahyani kepada wartawan saat diwawancara secara daring, Senin malam.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih, mengapresiasi pemikiran Wali Kota terkait donor plasma konvalesen bagi ASN penyintas Covid-19."PNS pelayanan masyarakat menjadi contoh masyarakat bahwa mendonorkan darah kita, kita juga tidak kelangan apa-apa. Ini sangat bagus ya," ucap Siti.

Siti menambahkan, PMI Solo tidak hanya memenuhi kebutuhan plasma konvalesen penduduk Solo. Sebab, rumah sakit di Solo juga merawat pasien Covid-19 dari daerah sekitarnya. "Sehingga tidak bisa hanya masyarakat Solo dan ASN Solo yang dimotivasi untuk donor. Tapi di luar Solo juga dimotivasi. Karena PMI Solo ini kan ya menyuplai daerah lain," katanya.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement