Senin 26 Jul 2021 21:58 WIB

Gempa Mengguncang Sulteng, BNPB: Warga Panik

Gempa membuat orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Ilham Tirta
Gempa. Ilustrasi
Foto: Reuters
Gempa. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Kabupaten Tojo Una Una kembali diguncang gempa bumi pada Senin malam (26/7), pukul 19.09 WIB. Ini gempa susulan setelah pada pagi tadi, pukul 10.52 WIB, gempa M 5,9 memicu guncangan kuat sekitar dua hingga tiga detik, yang dirasakan masyarakat setempat.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyampaikan, gempa di sekitar wilayah Kabupaten Tojo Una Una, Provinsi Sulawesi Tengah Kembali terjadi dengan magnitudo yang lebih besar, yaitu M 6,5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tojo Una Una melaporkan guncangan kuat selama 3 detik dirasakan warga. 

 

"Saat gempa terjadi, warga panik hingga keluar rumah," kata Abdul dalam keterangan pers, Senin (26/7).

 

Pantauan BPBD menyebutkan, warga mengungsi ke wilayah yang lebih tinggi di Desa Sansarino, Kecamatan Ampana Kota. "Jaringan listrik masih diberitakan padam dan belum ada laporan kerusakan pascagempa," lanjut Abdul.

 

Hal serupa dirasakan warga di Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah. Gempa dirasakan kuat selama 3 detik hingga warga sempat panik keluar rumah. 

 

BPBD Kabupaten Banggai juga melaporkan guncangan kuat dirasakan warganya. Mereka juga mengalami kepanikan, namun demikian kondisi sudah normal kembali. "Belum ada laporan kerusakan dari BPBD setempat," sebut Abdul.

 

Abdul menjelaskan, kekuatan gempa yang diukur dengan skala MMI atau Modified Mercalli Intensity menunjukkan V – VI MMI di Ampana, V MMI di Poso dan Morowali, III – IV MMI di Bolaang Mongdow Selatan, Bolaang Mongondow Timur, Kotamobago, Buol dan Bone, II – III MMI di Bobong, Konawe Utra, Tomohon, Manado, Kolaka Utara dan Masamba, serta II MMI di Mamuju Tengah dan Polewali. 

 

Abdul menerangkan, parameter VI MMI berarti getaran dirasakan oleh semua penduduk. Kebanyakan semua terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh, dan cerobong asap pabrik pada rusak.

 

"Sedangkan V MMI menggambarkan getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti," kata Abdul.

 

Diketahui, parameter gempa menunjukkan pusat gempa terjadi 59 Km timur laut Tojo Una Una dengan kedalaman 10 Km. Titik gempa ini berada di laut. Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak berpotensi tsunami. Sedangkan gempa yang terjadi pada Senin pagi, pukul 10.52 WIB, pusat gempa berada 55 Km timur laut Tojo Una Una dengan kedalaman yang sama, 10 km.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement