In Picture: Operasional di PLTP Lahendong Tomohon
PLTP Lahendong tersebut memiliki empat pembangkit dan telah beroperasi penuh..
Rep: Adwit B Pramono/ Red: Yogi Ardhi
Pekerja melakukan pengawasan operasional di Area situs Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). Berdasarkan draft Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun 2021-2030, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan porsi pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 48 persen atau 20 gigawatt (GW), meningkat 30 persen dibanding RUPTL 2019-2028 dan dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan usulan penambahan pembangkit mencapai 41 gigawatt (GW). (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)
Petugas melakukan pemeriksaan dan pemeliharaan operasional di Area situs Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). Berdasarkan draft Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) tahun 2021-2030, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan porsi pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT) sebesar 48 persen atau 20 gigawatt (GW), meningkat 30 persen dibanding RUPTL 2019-2028 dan dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan usulan penambahan pembangkit mencapai 41 gigawatt (GW). (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)
Petugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan operasional di Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). PLTP pertama di Sulut yang dibangun secara bertahap pada 2001-2011 tersebut memiliki empat pembangkit dan telah beroperasi penuh dengan kapasitas maksimal 4x20 Mega Watt (MW), serta mampu melayani 60.000-80.000 rumah dengan kisaran rata-rata daya 1.300 VA di wilayah Sulawesi Utara - Gorontalo. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)
Seorang pekerja menunjukkan maket Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). PLTP pertama di Sulut yang dibangun secara bertahap pada 2001-2011 tersebut memiliki empat pembangkit dan telah beroperasi penuh dengan kapasitas maksimal 4x20 Mega Watt (MW), serta mampu melayani 60.000-80.000 rumah dengan kisaran rata-rata daya 1.300 VA di wilayah Sulawesi Utara - Gorontalo. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)
Pekerja melakukan pengawasan di ruang kendali Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). PLTP pertama di Sulut yang dibangun secara bertahap pada 2001-2011 tersebut memiliki empat pembangkit dan telah beroperasi penuh dengan kapasitas maksimal 4x20 Mega Watt (MW), serta mampu melayani 60.000-80.000 rumah dengan kisaran rata-rata daya 1.300 VA di wilayah Sulawesi Utara - Gorontalo. (FOTO : Antara/Adwit B Pramono)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, LAHENDONG -- Petugas melakukan pengawasan dan pemeriksaan operasional di Pembangkit Listrik tenaga Panas Bumi (PLTP) Lahendong, Tomohon, Sulawesi Utara, Kamis (29/7/2021). PLTP pertama di Sulut yang dibangun secara bertahap pada 2001-2011 tersebut memiliki empat pembangkit dan telah beroperasi penuh dengan kapasitas maksimal 4x20 Mega Watt (MW), serta mampu melayani 60.000-80.000 rumah dengan kisaran rata-rata daya 1.300 VA di wilayah Sulawesi Utara - Gorontalo.
sumber : Antara Foto
Advertisement