Senin 02 Aug 2021 08:01 WIB

Rumah Sehat Mulai Ditempati Pasien Covid-19 tanpa Gejala

Hampir setiap kelurahan di Surabaya telah memiliki rumah sehat.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan merapikan tempat tidur pasien di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di kawasan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/7/2021). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengubah gedung lapangan tembak itu menjadi Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) khusus pasien COVID-19 dengan daya tampung seribu tempat tidur pasien namun untuk tahap awal tersedia 400 tempat tidur pasien.
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Petugas kesehatan merapikan tempat tidur pasien di Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) di kawasan Kedung Cowek, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (10/7/2021). Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya mengubah gedung lapangan tembak itu menjadi Rumah Sakit Lapangan Tembak (RSLT) khusus pasien COVID-19 dengan daya tampung seribu tempat tidur pasien namun untuk tahap awal tersedia 400 tempat tidur pasien.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Febria Rachmanita mengungkapkan, ada enam tempat isolasi pasien Covid-19 di tingkat kelurahan atau biasa disebut rumah sehat, yang saat ini telah ditempati. Rumah sehat tersebut hanya dikhususkan untuk pasien Covid-19 tanpa gejala dari kelurahan tempat berdirinya.

Febria menyebutkan sebenarnya hampir setiap kelurahan di Surabaya telah memiliki rumah sehat. Jika ditotal, kata dia, kapasitasnya saat ini mampu menampung sekitar 2.346 orang. Salah satunya berada di SDN Tambaksari III dan SMPN 29 Surabaya.

"Kapasitas rumah sehat totalnya sekarang sekitar 2.346 orang. Untuk yang sudah beroperasi dan berpenghuni itu ada enam rumah sehat," kata Febria, Senin (2/8).

Febria memastikan, setiap hari petugas puskesmas melakukan pemeriksaan kesehatan warga yang menjalani perawatan di rumah sehat tersebut. Petugas rutin memeriksa kondisi fisik hingga saturasi oksigen warga."Setiap hari pukul 13.00 WIB petugas Puskesmas selalu memeriksa kesehatan fisik dan saturasi warga yang ada di rumah sehat itu," ujarnya.

Febria mengatakan, sebelum warga menjalani perawatan di rumah sehat, Puskesmas terlebih dahuku melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan untuk menentukan apakah kondisi fisik warga itu layak untuk menjalani perawatan di rumah sehat, atau perlu dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19.

"Jadi sebelum masuk ke rumah sehat petugas puskesmas melakukan pemeriksaan kondisi fisik pasien secara medis, apakah layak masuk ke rumah sehat atau harus ke rumah sakit," ujarnya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement