Senin 02 Aug 2021 14:16 WIB

Di Inggris Kaum Muda yang Divaksin Dapat Diskon Beli Makanan

Restoran dan layanan pengiriman makanan di Inggris mendukung upaya vaksinasi Covid-19

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
Sejumlah orang menikmati makan dan minum di sebuah restoran di Northern Quarter Manchester, Inggris, Selasa (22/9).
Foto: AP Photo/Jon Super
Sejumlah orang menikmati makan dan minum di sebuah restoran di Northern Quarter Manchester, Inggris, Selasa (22/9).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Restoran dan layanan pengiriman makanan di Inggris mendukung upaya vaksinasi Covid-19 Inggris. Mereka menawarkan diskon dan sepotong pizza gratis untuk menarik kaum muda Inggris agar mendapatkan vaksin Covid-19.

Program ini diumumkan oleh Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial pada Ahad (1/8). Program ini dirancang untuk meningkatkan vaksinasi untuk kelompok di bawah 30 tahun. Inggris berupaya untuk mempercepat dan memperbanyak inokulasi sebelum musim dingin tiba.

Baca Juga

Lebih dari 90 persen orang dewasa di Inggris telah menerima setidaknya satu dosis vaksin. Sementara sekitar 60 persen kelompok usia 18 dan 30 telah menerima vaksinasi.

Menteri Kesehatan Sajid Javid mendesak orang-orang untuk memanfaatkan diskon yang ditawarkan oleh restoran dan layanan pengiriman makanan. Uber, Bolt, Deliveroo, dan Pizza Pilgrim adalah beberapa merek yang menawarkan insentif diskon tersebut.

“Vaksin tidak hanya melindungi Anda, orang yang Anda cintai, dan komunitas Anda, tetapi juga membantu menyatukan kita kembali dengan memungkinkan Anda kembali melakukan hal-hal yang telah Anda lewatkan,” kata Javid.

Inggris bukan satu-satunya negara yang melakukan upaya untuk membujuk warga yang enggan menerima vaksin Covid-19. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pekan ini meminta negara bagian dan pemerintah lokal untuk menawarkan hadiah sebesar 100 dolar AS kepada warga yang telah divaksin.

Inggris ingin meningkatkan tingkat vaksinasi di tengah lonjakan infeksi baru. Sementara itu, para politisi ingin meningkatkan perekonomian seiring berakhirnya program cuti nasional. Program ini menjamin upah jutaan orang yang tidak dapat bekerja karena pembatasan pemerintah.

Menteri Keuangan Rishi Sunak mendesak Perdana Menteri Boris Johnson untuk melonggarkan pembatasan perjalanan internasional. Sunak mengatakan pembatasan perjalanan tidak diperlukan karena keberhasilan program vaksinasi.

The Sunday Times melaporkan Sunak menulis surat kepada Johnson untuk mendorongnya agar pembatasan perjalanan dilonggarkan sehingga warga dapat menikmati liburan musim panas. Dalam surat tersebut, Sunak juga mengungkapkan keprihatinan tentang dampak pembatasan terhadap pariwisata dan industri perhotelan. Kabinet Johnson akan bertemu akhir pekan ini untuk meninjau aturan pembatasan perjalanan.

sumber : AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement