Senin 02 Aug 2021 22:42 WIB

China dan India Lanjutkan Dialog Soal Sengketa Perbatasan  

China dan India sepakat mengakhir sengketa perbetasan

Foto yang disediakan oleh Biro Informasi Pers India (PIB) menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi  dan pejabat militer India di Leh, Ladakh, India, 03 Juli 2020. Modi mengunjungi Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Indo Personil Polisi Perbatasan Tibet. Bulan lalu 20 personil tentara India, termasuk seorang kolonel, tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur.
Foto: EPA-EFE/INDIA PRESS INFORMATION BUREAU
Foto yang disediakan oleh Biro Informasi Pers India (PIB) menunjukkan Perdana Menteri India Narendra Modi dan pejabat militer India di Leh, Ladakh, India, 03 Juli 2020. Modi mengunjungi Angkatan Darat, Angkatan Udara dan Indo Personil Polisi Perbatasan Tibet. Bulan lalu 20 personil tentara India, termasuk seorang kolonel, tewas dalam bentrokan dengan pasukan Cina di Lembah Galwan di wilayah Ladakh timur.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI— India dan China akan melanjutkan dialog untuk meredakan ketegangan di perbatasan yang disengketakan, kata kedua negara, Senin (2/8).

Pembicaraan akan dilangsungkan di tengah kekhawatiran bahwa konflik bisa meluas saat pasukan dari dua negara raksasa ekonomi itu saling berhadapan di wilayah sengketa.

Baca Juga

Kedua pihak bertukar pandangan "secara jujur dan mendalam", menurut pernyataan bersama yang dikeluarkan militer India dan China.

Keduanya setuju untuk menyelesaikan perbedaan "secara cepat"." Kedua pihak juga sepakat bahwa sementara ini akan melanjutkan upaya efektif dalam menjamin stabilitas serta bersama-sama menjaga perdamaian dan ketenangan," bunyi pernyataan itu.

Pembicaraan putaran kedua belas antara kedua militer, yang pertama dalam tiga bulan, merupakan upaya terbaru untuk menangkal kekhawatiran soal konflik yang mungkin meluas di antara kedua negara.

Sejak April 2020, ribuan tentara kedua negara berhadap-hadapan di Jalur Pengendalian Aktual (LAC), yaitu perbatasan de facto, termasuk di kawasan danau glasial Pangong.

Korban jiwa berjatuhan dari pihak pasukan India maupun China saat bentrokan terjadi pada Juni tahun lalu. Bentrokan maut terkait sengketa perbatasan itu baru pertama kalinya muncul dalam lebih dari empat dasawarsa terakhir.  

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement