REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Greysia Polii adalah gambaran tepat untuk ungkapan from zero to hero. Sosok yang pernah terpuruk pada Olimpiade London 2012 bangkit menjadi pemenang emas Olimpiade Tokyo 2020. Greysia berjaya bersama pasangan terbarunya Apriyani Rahayu di nomor bulu tangkis ganda putri.
Perjalanan panjang menuju prestasi emas ini ternyata diwarnai oleh Erick Thohir, Menteri BUMN. Erick salah satu sosok yang membesarkan hati dan mendorong Greysia untuk bangkit mengejar prestasi dari keterpurukan.
Hal itu terungkap ketika Erick berkomunikasi dengan Greysia dan Apriyani Rahayu usai meraih emas bulu tangkis ganda putri Olimpiade Tokyo 2020, Senin (2/8).
"Makasih Pak masih ingat saya. Ini hadiahnya gantinya ya Pak," ujar Greysia membuka pembicaraan merujuk kegagalannya meraih medali pada Olimpiade London 2012.
Greysia bersama pasangannya kala itu Meiliana Jauhari didiskualifikasi karena dianggap melanggar kode etik dengan sengaja mengalah untuk memilih lawan berikutnya. Ia dalam tekanan, tapi banyak yang mendukungnya keluar dari masalah tersebut, salah satunya Erick yang ketika itu jadi ketua kontingen Indonesia di London.
Dukungan Erick berlanjut setelah ia menjabat sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) periode 2015-2019. Pada Olimpiade Rio de Janeiro 2016, Greysia yang berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari terhenti di babak perempat final.
"Bapak waktu 2012 selalu bilang sama saya, maju untuk 2016. Ketika 2016, waktu itu Bapak juga yang bilang sama saya 'jangan berhenti dulu Greys, 2020 masih ada. Dan ini Pak, hadiahnya buat Bapak," ujar Greysia sambil mengangkat medali emasnya.
Erick tersenyum merespons perkataan Greysia. "Luar biasa permainnya. Top. Top. Selamat. Sampai ketemu di Jakarta. Nanti kita kasih hadiah," ujar Erick.
Greysia sempat hampir memutuskan pensiun pada 2017 setelah Nitya cedera dan tak bisa lagi bermain. Namun ia akhirnya lanjut mengayun raket setelah dipasangkan dengan Apriyani. Kesabaran dan keuletan Greysia terbayar dengan emas di Tokyo.