Saturday, 14 Jumadil Awwal 1446 / 16 November 2024

Saturday, 14 Jumadil Awwal 1446 / 16 November 2024

Bea Cukai Dorong Ekspor dari Pulau Obi dan Buru

Kamis 05 Aug 2021 18:11 WIB

Red: Hiru Muhammad

Dalam mendukung potensi ekspor dari berbagai wilayah, Bea Cukai secara kontinu melakukan berbagai gerakan, salah satunya adalah sinergi dengan berbagai instansi terkait. Kali ini sinergi dilakukan Bea Cukai dalam mendorong perkembangan ekspor dari Pulau Obi dan Pulau Buru.

Dalam mendukung potensi ekspor dari berbagai wilayah, Bea Cukai secara kontinu melakukan berbagai gerakan, salah satunya adalah sinergi dengan berbagai instansi terkait. Kali ini sinergi dilakukan Bea Cukai dalam mendorong perkembangan ekspor dari Pulau Obi dan Pulau Buru.

Foto: istimewa
Dimulainya kegiatan pabrik HPAL dapat mendorong industri mobil listrik Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, MALUKU--Dalam mendukung potensi ekspor dari berbagai wilayah, Bea Cukai secara kontinu melakukan berbagai gerakan, salah satunya adalah sinergi dengan berbagai instansi terkait. Kali ini sinergi dilakukan Bea Cukai dalam mendorong perkembangan ekspor dari Pulau Obi dan Pulau Buru. 

Pada Juni lalu (23/06), Kepala Kanwil Bea Cukai Maluku, Erwin Situmorang turut hadir dalam kegiatan peresmian operasi produksi fasilitas high pressure acid leach (HPAL) tahap I PT Halmahera Persada Lygend (HPL) di Obi, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. 

Kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, Menteri Investasi/BKPM, Bahlil Lahadalia, Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba dan Bupati Halmahera Selatan, H. Usman Sidik.

“Dengan dimulainya kegiatan pabrik HPAL ini, semoga memberikan dampak positif dalam menjadikan Indonesia sebagai pemain utama global supply chain baterai mobil listrik. Kami akan memberikan dukungan dan fasilitas sehingga dapat membantu dalam mengembangkan core bisnis baterai mobil listrik di Maluku Utara,” ungkap Luhut. 

“Kami bersyukur, berkat dukungan pemerintah, kami akhirnya siap beroperasi. Dimulainya operasi pabrik HPAL ini merupakan bagian dari proyek strategis nasional dengan sasaran utama pemerataan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan pabrik,” ujar Direktur PT HPAL, Tonny Hasudungan Gultom.

Dalam kesempatannya, Erwin Situmorang  turut menandatangani Nota Pelayanan Ekspor (NPE) sebagai tanda kegiatan ekspor perdana oleh PT HPL. 

Selanjutnya, pada Selasa (03/08), Bea Cukai Ambon yang tergabung dalam Tim Percepatan Ekspor Provinsi Maluku, melakukan zoom meeting sebagai upaya memantapkan rencana ekspor langsung produk kayu lapis oleh PT Waenibe Wood Industries (PT WWI) dari Pulau Buru, Maluku.

Dalam kegiatan yang diikuti oleh Disperindag Provinsi Maluku, Dinas Kehutanan Provinsi Maluku, Karantina Pertanian Ambon, PT SPIL, PT WWI dan PPJK De Ros, Kepala Kantor Bea Cukai Ambon, Saut Mulia mengatakan bahwa kegiatan ini bukan ekspor perdana PT WWI, namun upaya mengembalikan ekspornya langsung dari Maluku. 

“PT WWI selama ini melakukan ekspor melalui pelabuhan di Surabaya, rata-rata 30 kontainer ukuran 20 feet tiap bulannya. Barang dimuat di pelabuhan Namlea di Pulau Buru, lalu diangkut ke Surabaya dengan kontainer lokal ukuran 20 feet, sementara ekspornya nanti dengan kontainer ukuran 40 feet,” jelas Saut.

“Kita harus saling mendukung demi terwujudnya ekspor dari Maluku, mengembalikan kejayaan WWI di Kepulauan Maluku,” kata Kepala Disperindag Maluku, Elvis Pattiselanno.

 

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
 
Terpopuler