Kamis 05 Aug 2021 22:44 WIB

Masker Tepat Tangkal Varian Delta Menurut Ahli

Pakar kembali merekomendasikan penggunaan masker di tengah ancaman varian Delta.

Rep: Puti Almas/ Red: Nora Azizah
Pakar kembali merekomendasikan penggunaan masker di tengah ancaman varian Delta.
Foto: www.freepik.com
Pakar kembali merekomendasikan penggunaan masker di tengah ancaman varian Delta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan infeksi penyakit COVID-19 telah menjadi pandemi dunia sejak tahun lalu. Berbagai varian dari virus kemudian juga bermunculan, salah satunya adalah Delta yang menimbulkan kekhawatiran karena membuat penyebaran lebih cepat.

Dilansir Best Life Online, Kamis (5/8), sejumlah pejabat kesehatan di Amerika Serikat (AS) kembali merekomendasikan penggunaan masker untuk semua orang yang berada di area dalam ruangan di tempat-tempat publik. Bahkan, ini berlaku bagi mereka yang sudah divaksinasi, karena kekhawatiran penyebaran varian Delta lebih lanjut.

Baca Juga

Michael Osterholm, ahli epidemiologi, sekaligus direktur Pusat Penelitian dan Kebijakan Penyakit Menular Universitas Minnesota mengatakan bahwa banyak masker yang saat ini digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan memberi perlindungan dari varian Delta. Ia menilai bahwa sebagian besar jenis-jenis masker ini tidak dapat melindungi dan mencegah penyebaran, membuat seseorang tetap dapat menghirup aerosol mikroskopis yang menyebabkan COVID-19.

Secara khusus, Osterholm mengatakan sudah waktunya bagi orang-orang untuk menggunakan jenis masker yang digunakan. Ia mencatat diantara sejumlah jenis yang hanya memberi sedikit perlindungan dan masih banyak digunakan saat ini adalah kain, gator, dan jenis kain bandana.

“Kita tahu banyak masker yang dipakai orang-orang saat ini tidak terlalu efektif dalam mengurangi pergerakan virus masuk atau keluar,” ujar Osterholm.

Osterholm menunjukkan contoh ketidakefektifan masker seperti jika seseorang menggunakannya saat terjadi kebakaran hutan di wilayah barat laut AS. Ia mengatakan ketika itu terjadi, seseorang mungkin tetap dapat mencium semua aroma asap meski menggunakan masker dengan benar.

Menurut Osterholm sudah waktunya bagi orang untuk mulai menggunakan jenis masker yang tepat, yang dapat memperlambat penyebaran virus dengan benar. Ia mencatat jenis masker N95 akan banyak membantu lebih banyak orang, bahkan termasuk mereka yang belum divaksinasi.

Osterholm bukan ahli pertama yang mengadvokasi peningkatan masker dan alat perlindungan diri (APD) selama pandemi. Scott Gottlieb, mantan komisaris badan pengawas obat dan makanan AS atau Food & Drug Administration (FDA), berpendapat bahwa masker kualitas yang tepat diperlukan untuk melindungi dari strain yang menular seperti varian Delta.

"Ini tidak lebih mengudara, dan tidak lebih mudah ditembus oleh masker. Saya pikir, jika Anda mempertimbangkan untuk memakai masker, kualitas masker itu penting. Jadi, jika Anda bisa mendapatkan masker KN95 atau masker N95, itu akan memberi Anda lebih banyak perlindungan,” jelas Gottlieb.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement