Sabtu 07 Aug 2021 17:47 WIB

Berharap Solusi dari Masalah, Mereka Justru Tersesat  

Mereka nerangkat ke Sendang Suroloyo, lereng Gunung Unggaran untuk ‘ngalap berkah’. 

Rep: S Bowo Pribadi / Red: Agus Yulianto
Tim SAR Gabungan berkoordinasi sebelum melanjutkan upaya pencarian terhadap tiga orang peziarah yang dilaporkan sudah dua hari tersesat di lereng gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, wilayah Desa Nyatnono, Jumat (6/8).
Foto: Republika/bowo pribadi
Tim SAR Gabungan berkoordinasi sebelum melanjutkan upaya pencarian terhadap tiga orang peziarah yang dilaporkan sudah dua hari tersesat di lereng gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, wilayah Desa Nyatnono, Jumat (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID, ‘Untung tak dapat diraih, malang tak dapat ditolak’. Pepatah ini layak disematkan pada Seto Purnomo (50 tahun), warga Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung. Niatnya pergi ke Jawa untuk mencari solusi setelah usaha dagangnya di Lampung bangkrut, tapi ujung-ujungnya justru tersesat selama tiga hari di gunung Ungaran, Kabupaten Semarang, Provinsi Jawa Tengah.

Beruntung, dia bisa ditemukan oleh warga dan tim SAR gabungan dalam kondisi selamat, Meski mereka sempat kepayahan selama tiga hari berupaya mencari pertolongan. Kisah ini terungkap dari penuturan Seto, beberapa saat setelah dievakuasi tim SAR gabungn di Posko Induk Pencarian Orang, BPBD Kabupaten Semarang, di Kantor Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran Barat, Sabtu (7/8) siang.

Dia megaku, pergi dari kampung halamannya ke Ungaran untuk mencari soulusi setelah mendengar informasi air dari Sendang Suroloyo, di lereng gunung Ungaran memiliki keberkahan. Tak hanya itu, berdoa di sumber air tersebut disebutkan bisa membantu mengurai persoalan perekonomian yang sedang dihadapinya. “Itu intinya niat saya kemari,” ungkapnya saat ditemui di Kantor Desa Nyatnyono.

Maka, lanjutnya, pada Rabu (4/8) malam, dia bersama empat orang lain berangkat ke Sendang Suroloyo untuk ‘ngalap berkah’ dengan diantar oleh seorang pria yang disebutkannya bernama Dani.

Antara lain Roni Abdullah (38) dan Mindiyanah (37). Sedangkan dua orang yang lain, dia mengaku, tidak kenal dan belum tahu namanya, walaupun mereka satu rombongan dengan tujuan serta maksud yang sama.   

Awalnya, lanjut Seto, perjalanan menuju Sendang Suroloyo tidak ada yang janggal. Bahkan hingga selesai mengambil air dari sendang tersebut.

Namun saat perjalanan kembali dari Sendang Suroloyo menuju Desa Nyatnyono, pada Kamis (5/8) pagi, dia dan pasangan suami isteri Roni Abdullah-Mindiyanah ditinggal oleh Dani. Sementara dua orang rombongan lainnya sudah turun.

“Dari situlah awal mula kami bertiga tersesat, karena sama sekali tidak tahu jalan untuk kembali ke perkampungan,” ujarnya.

 

photo
Seto purnomo (50), warga Kabupaten Way Kanan, Provinsi Lampung, saat mendapatkan penanganan medis di Posko Induk Pencarian Orang di kantor Desa Nyatnyono, Kecamatan Ungaran barat, kabupaten Semarang, Sabtu (7/8). Ia merupakan satu dari tiga survivor yang sebelumnya dilaporkan tersesat di lereng gunung Ungaran - (Republika/Bowo Pribadi)

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement