Senin 09 Aug 2021 17:22 WIB

Ratusan Monyet Serbu Warung Pedagang, Jarah Makanan

Ratusan monyet merusak warung-warung dan menjarah makanan.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Ilham Tirta
Serangan kawanan monyet liar (ilustrasi).
Foto: dok. Istimewa
Serangan kawanan monyet liar (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sudah lebih dari satu bulan objek wisata Gunung Galunggung di Kabupaten Tasikmalaya ditutup. Sepinya suasana di objek wisata itu membuat satwa liar berdatangan dan merusak warung-warung yang ada di sana.

Salah seorang pemilik warung di objek wisata Gunung Galunggung, Undang Supriatna (55 tahun) mengatakan, ditutupnya tempat wisata membuat para pedagang di kawasan itu memilih menutup warungnya karena tak ada pengunjung. Namun, warung-warung itu justru diserang kawanan monyet yang kelaparan.

"Warung kita banyak diserang satwa liar monyet," kata dia, Senin (9/8).

Ia menyebutkan, terdapat ratusan monyet yang merusak warung-warung. Monyet itu kemudian mengambil makanan yang ada di dalam warung.

Menurut dia, setidaknya terdapat lima warung yang dirusak kawanan monyet tersebut. Makanan yang ada di warung itu juga habis dijarah para monyet.

Kedatangan monyet itu diperkirakan karena suasana yang sepi di objek wisata Gunung Galunggung. Alhasil, tak ada orang yang mengawasi warung-warung yang tutup.

"Itu banyak satwa sejak sepi. Tidak ada orang, jadi monyet turun semua. Pas ketahuan, kita usir," ujar dia.

Klaster Manajer Objek Wisata Gunung Galunggung, Dudung Suhaeri mengatakan, sejak tempat wisata ditutup, 50 persen petugas tak beraktivitas. Sementara itu, seluruh warung yang ada di kawasan itu juga tutup.

"Jadi warung tak ada yang mengawasi. Monyet-monyet itu datang mungkin lapar dan mencari makan," kata dia.

Dudung berharap, objek wisata Gunung Galunggung dapat segera dibuka. Sebab, banyak orang yang menggantungkan hidup pada aktivitas wisata di tempat itu.

Ia menyebutkan, terdapat sekitar 160 warung yang ada di objek wisata Gunung Galunggung. Selama tempat wisata ditutup, warung-warung itu terpaksa harus ditutup.

"Ke depan kita berharap ada kebijakan dari pemerintah dapat buka objek wisata. Apalagi kan Kabupaten Tasikmalaya sudah level 2," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement