REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta masyarakat untuk menunggu hasil pemeriksaan yang sedang dilakukan oleh pihak kepolisian mengenai kasus suntikan dosis vaksin COVID-19 yang diduga kosong. Video kasus suntikan yang diduga kosong itu viral di media sosial.
"Soal vaksin kosong itu sedang ditangani oleh kepolisian ya, kita tunggu saja hasilnya," kata Riza di Jakarta, Selasa (10/8).
Riza mengatakan kasus itu terjadi bukan dalam program yang dilaksanakan oleh Pemprov DKI Jakarta untuk vaksinasi, melainkan program vaksinasi yang dilakukan oleh masyarakat, yakni di satu yayasan pendidikan dengan tujuan membantu vaksinasi. "Namun entah mengapa yang disuntikkan itu tanpa ada isi vaksinnya," ucap dia.
Saat ini, Riza mengatakan, kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara untuk diselidiki motif, penyebab, hingga melakukan "crosscheck" apakah benar tidak ada vaksin yang disuntikkan atau tidak. "Sebaiknya kita tunggu saja hasil pemeriksaan pihak yang berwenang mengenai kejadian ini," ucap dia.
Sebelumnya, beredar luas informasi di media sosial bahwa seorang warga mendapat suntikan vaksin kosong ketika menjalani vaksinasi di Sekolah IPEKA, Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (6/8). Dalam sebuah video yang diunggah di Twitter, tampak seorang vaksinator sedang menyuntik seorang pria.
"Jam 12.30 suntikan vaksinasi, ternyata suntik kosong. Setelah protes dan cuma kata maaf. Akhirnya disuntik kembali," demikian bunyi cuitan tersebut.
Polisi akhirnya memeriksa enam orang terkait dugaan pemberian suntikan vaksin kosong kepada seorang warga di Penjaringan, Jakarta Utara. Dua di antaranya adalah vaksinator dan terduga korban.
"Terhadap kejadian vaksinasi itu, yang diklarifikasi ada enam orang," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Dwi Prasetyo, kepada wartawan, Senin (9/8).
Dwi mengatakan, mereka terdiri atas dua orang pihak panitia, kepala puskesmas penjaringan, satu anggota tim medis, satu vaksinator dan warga yang diduga mendapat suntikan kosong. Mereka dimintai klarifikasi di Markas Polres Metro Jakarta Utara secara bergantian sejak Senin pagi. Adapun, terduga korban, lanjut dia, baru dimintai klarifikasinya pada Senin sore.