REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat, mencatat sedikitnya ada 40 keluarga mengungsi akibat rumahnya terendam banjir bandang di Cigudeg, Bogor, setelah ada tanggul jebol.
"Itu di Kampung Kedawung, ketinggian airnya sekitar 1,5 meter. Ada 40 keluarga harus mengungsi sementara di rumah saudaranya dan di Aula Pondok Pesantren Al Basyariah. Ada enam keluarga yangdi dalamnya terdapat anak dan balita," kata Camat Cigudeg, Pardi.
Menurutnya, peristiwa banjir bandang tersebut terjadi di Desa Rengasjajar sekitar pukul 18.00 WIB, Senin (9/8), saat hujan lebat yang mengakibatkan Sungai Cidangder meluap sehingga membuat tanggul jebol lantaran tidak kuat menahan kencangnyaarus air.
Pardi menjelaskan, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan tim penolong Dinas Pemadam Kebakaran Disdamkar Kabupaten Bogor, untuk meninjau lokasi.
"Banjir mah mulai masuk ke permukiman sekitar setengah sembilan malam dan surut sekitar jam 11 malam. Kan tanggul ini dibangun darurat karena Mei lalu pernah jebol juga," kata Pardi.
Pada waktu yang bersamaan, longsor terjadi di desa lainnya Kecamatan Cigudeg, yakni Desa Tegalega. Sekitar pukul 22.00 WIB, longsor menimpa rumah miliki Mahpudi (45) di RT 1/7 hingga rusak berat.
"Akses jalan Kampung Rahong Hilir menuju Kampung Pabuaran tertutup material longsor sehingga tidak bisa dilalui. Sementara penghuni rumah yang tertimpa longsor, mengungsi ke rumah saudaranya," kata Pardi.
Seperti diketahui, di dua desa tersebut sempat kejadian banjir bandang serupa pada Mei 2021 lalu. Saat itu, Bupati Bogor Ade Yasin mencatat ada 473 keluarga terdampak banjir bandang di tiga desa Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, yakni, Rengasjajar, Tegalega dan Batujajar.
"Data dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) sebanyak 473 keluarga terdiri dari 1.898 jiwa terdampak banjir bandang ini," kata dia saat meninjau lokasi banjir di Desa Rengasjajar, Cigudeg, Bogor, Rabu, 19 Mei 2021.