Rabu 11 Aug 2021 22:14 WIB

124 Orang Meninggal Akibat Covid-19 di Merauke Papua

Satgas Covid-19 Merauke menyebut ada peningkatan kasus meninggal sejak Juni 2021

Pekerja memproduksi peti untuk jenazah COVID-19. atgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Merauke, Papua, menyatakan dari awal Juni 2021 hingga Rabu ini tercatat 124 orang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.
Foto: ANTARA/Fauzan
Pekerja memproduksi peti untuk jenazah COVID-19. atgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Merauke, Papua, menyatakan dari awal Juni 2021 hingga Rabu ini tercatat 124 orang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Satgas Pencegahan dan Penanganan COVID-19 Kabupaten Merauke, Papua, menyatakan dari awal Juni 2021 hingga Rabu ini tercatat 124 orang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19. Jubir SGPP COVID-19 Merauke Dr. Neville Maskita di Jayapura, Rabu malam mengakui terjadi peningkatan kasus COVID-19 sejak bulan Juni 2021 termasuk kasus meninggal.

Tingginya kasus meninggal akibat terbatasnya tempat perawatan bagi pasien COVID-19 di RSUD Merauke, walaupun rumah sakit itu terus menambah kapasitas tempat tidur. Selain itu ketersediaan alat bantu pernafasan atau ventilator terbatas sementara pasien yang membutuhkannya cukup banyak, kata Maskita seraya menambahkan RSUD Merauke memiliki tiga ventilator.

"Pasien yang antre untuk ditangani di RSUD Merauke cukup banyak sehingga terkadang membuat penyakit yang dideritanya makin parah apalagi bila pasien memiliki penyakit penyerta," kata Dr. Neville yang ditelepon dari Jayapura.

Sementara itu Direktur RSUD Merauke Dr.Yenny Mahuze mengakui tingginya kasus kematian akibat COVID-19 akibat pasien dibawake rumah sakit sudah dalam kondisi sakit sedang menuju berat. Rata-rata pasien yang dibawake RSUD Merauke memiliki saturasi oksigen di bawah normal atau di bawah 90 sehingga membutuhkan penanganan serius, apalagi banyak di antaranya yang memiliki penyakit bawaan.

Dr Yenny yang dihubungi dari Jayapura mengaku, rendahnya saturasi oksigen pasien kemungkinan disebabkan mereka cukup lama dirawat di rumah atau melakukan isolasi mandiri setelah dinyatakan positif COVID-19 dan baru dibawa ke rumah sakit saat kondisinya makin parah.

"RSUD Merauke saat ini merawat 62 pasien COVID-19, 50 pasien di antaranya dirawat di ruangan sedangkan 12 orang masih dirawat di IGD," aku Dr. Yenny Mahuse seraya mengaku persediaan oksigen dan obat-obatan aman.

Dengan meningkatnya kasus COVID-19 pihaknya berupaya menambah tempat tidur untuk menangani pasien, jelas Dr Yenny Mahuze.Secara komulatif hingga saat ini ada 2.749 orang positif, 1.782 orang sembuh, dan 178 orang meninggal serta 785 orang dirawat baik secara mandiri maupun terpusat dan di rumah sakit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement