Kamis 12 Aug 2021 14:12 WIB

Masuk Mal Pakai Swab Antigen Dinilai Perlu Dikaji Ulang

Masyarakat yang masuk mal harus tetap taat prokes.

Suasana salah satu pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta, Rabu (11/8). Sejumlah pusat perbelanjaan dan mal di DKI Jakarta sudah kembali buka dengan menerapkan aturan terbaru setelah pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Level 4 hingga 16 Agustus 2021, Adapun aturannya antara lain pengunjung wajib menunjukkan sertifikat telah divaksin covid-19 dan kapasitas pengunjung mal hanya 25%.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika.
Suasana salah satu pusat perbelanjaan atau mal di Jakarta, Rabu (11/8). Sejumlah pusat perbelanjaan dan mal di DKI Jakarta sudah kembali buka dengan menerapkan aturan terbaru setelah pemerintah memperpanjang kebijakan PPKM Level 4 hingga 16 Agustus 2021, Adapun aturannya antara lain pengunjung wajib menunjukkan sertifikat telah divaksin covid-19 dan kapasitas pengunjung mal hanya 25%.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan menyampaikan penolakannya terhadap kebijakan wajib Antigen untuk masuk mal.

“Itu harus dikaji ulang sebab tidak terlalu bermanfaat dan merugikan semua orang”, ujar Deddy Sitorus yang berasal dari Daerah Pemilihan Kalimantan Utara, dalam keterangan persnya, Kais (12/8).

Baca Juga

Menurut Deddy, kebijakan sebelumnya yang mengharuskan sudah di vaksin agar bisa memasuki mal di Jakarta sudah cukup untuk meminimalisir resiko penularan.  Dengan syarat, mereka yang masuk mal harus tetap taat prokes dengan menggunakan masker berlapis, menghindari kerumunan dan menjaga jarak.

Menurutnya, kewajiban antigen itu akan menyulitkan aktivitas ekonomi di mal, merugikan para tenant, pedagang, supplier, ojol dan masyarakat luas. "Ini akan menekan aktivitas ekonomi dalam bentuk rendahnya konsumsi publik,"ujar legislator dari Komisi 6 tersebut.

"Kita tahu bahwa konsumsi masyarakat itu justru sebagai salah satu faktor pendorong geliat ekonomi. Harusnya difasilitasi dan diedukasi, bukan dibuat sulit. Itu aneh sekali,"katanya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement