Kamis 12 Aug 2021 13:39 WIB

Perlindungan Wajib untuk Orang Kafir Jika Mereka Minta

Allah SWT perintahkan memberi perlindungan untuk orang kafir

Rep: Ali Yusuf/ Red: Nashih Nashrullah
Allah SWT perintahkan memberi perlindungan untuk orang kafir. Perang dalam Islam (ilustrasi)
Foto: Republika
Allah SWT perintahkan memberi perlindungan untuk orang kafir. Perang dalam Islam (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT memerintahkan memberikan perlindungan kepada kaum kafir yang meminta perlindungan di luar bulan haram.  

 وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْلَمُونَ

Baca Juga

“Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.”   (QS At Taubah 6)

Meski dalam At Taubah ayat 5 Allah SWT memerintahkan umat Islam memerangi kaum kafir jika bulan-bulan haram telah lewat. 

فَإِذَا انْسَلَخَ الْأَشْهُرُ الْحُرُمُ فَاقْتُلُوا الْمُشْرِكِينَ حَيْثُ وَجَدْتُمُوهُمْ وَخُذُوهُمْ وَاحْصُرُوهُمْ وَاقْعُدُوا لَهُمْ كُلَّ مَرْصَدٍ ۚ فَإِنْ تَابُوا وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَآتَوُا الزَّكَاةَ فَخَلُّوا سَبِيلَهُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ

“Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.  

Menurut Buya Hamka ada maksud dan tujuan kenapa Allah SWT di dalam ayat 5 memerintahkan memerangi kaum kafir dan dalam ayat 6 memerintahkan melindungi orang kafir yang meminta perlindungan. Tujuannya adalah agar orang kafir yang meminta perlindungan kaum Muslimin itu ketika diperdengarkan kalam Allah mereka sadar. 

Karena kata Buya Hamka Musyrikin itu adalah bangsa Arab dan berbahasa Arab juga. Jiwa mereka akan terpengaruh dengan kalam Allah SWT yang berbahasa Arab, sehingga mereka akan sadar bahwa mereka secara peribadi tidaklah dibenci oleh kaum Muslimin. 

"Yang diperangi ini bukan peribadinya, melainkan pahamnya yang salah di dalam memuja Tuhan," tulis Buya Hamka dalam tafsirnya Al-Azhar

Kemudian itu sampaikanlah dia ke tempat keamanan, artinya, kalau mereka telah mohon diri hendak pulang ke tempat kaum dan keluargnya, karena di sana mereka merasa lega bertemu kembali dengan mereka, maka izinkanlah dengan dengan membantu perjalanannya. Bahkan kalau dia tidak memiliki  kendaraan, maka berikanlah kendaraan.

"Kalau kurang belanja, beri mereka perbelanjaan. Dengan demikian mereka telah ditaklukkan dengan budi bahasa Islam," katanya.

"Jadi demikian, ialah karena sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang tidak mengetahui." (At Taubah 6)

Karena mereka menentang Islam selama ini ialah karena mereka belum, mengetahui hakikat yang sebenarnya. Semoga setelah mereka ketahui ini beruahlah pandangannya, luaslah fikiranya karena seperti pribahasa. "Tak kenal, maka tak cinta."

Selama ini orang-orang itu hanya mendengarkan keburukannya saja dari pihak musuh-musuhnya. Maka dengan datangnya dia ke dalam, masyarakat Islam, kesempatan yang baiklah memberi mereka pengertian. 

Tanda bukti, perbuatan kadang-kadang lebih besar pengaruhnya bagi mereka daripada susunan perkataan. Kedatangan mereka meminta perlindungan diri itu saja telah menuniukkan bahwa, meskipun mereka tidak mengetahui Islam, namun mereka ada mempunyai perasaan yang baik. 

"Penyelenggaraan dan perlindungan yang diberikan kepada mereka akan membawa kesan ke dalam hati yang baik itu. Dan jika mereka bodoh, hendaklah dimaafkan kebodohan mereka," katanya.    

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement