Jumat 13 Aug 2021 13:08 WIB

Dokter Ungkap Bahaya Skincare yang Mengandung Hidrokuinon

Skincare dengan kandungan hidrokuinon menjadi sorotan menyusul kasus dr Richard.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Produk perawatan kecantikan (Ilustrasi). Krim pemutih yang mengandung hidrokuinon harus digunakan di bawah pengawasan dokter. Kadarnya pun harus di bawah empat persen.
Foto: Prayogi/Republika
Produk perawatan kecantikan (Ilustrasi). Krim pemutih yang mengandung hidrokuinon harus digunakan di bawah pengawasan dokter. Kadarnya pun harus di bawah empat persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perseteruan antara dokter kecantikan dr Richard Lee dan selebritas Kartika Putri berlanjut ke ranah hukum. Masalah ini bermula dari konten Richard di kanal Youtube pribadinya yang mengungkap krim wajah yang dinilainya berbahaya.

Seraya menunjukkan hasil uji laboratorium, dr Richard menjelaskan bahwa krim yang ditunjukkannya mengandung merkuri dan hidrokuinon yang melebihi batas aman. Krim semacam ini, menurutnya, bisa membuat kulit menjadi putih dalam waktu singkat, namun jika penggunaan dihentikan atau dipakai dalam jangka panjang malah bisa menyebabkan kerusakan pada kulit.

Baca Juga

Dalam video tersebut, dr Richard juga menyayangkan bahwa krim tersebut pernah dipromosikan oleh artis terkenal, yakni Kartika Putri. Kartika telah membantah tuduhan tersebut dan mengklaim bahwa krim yang dipromosikan olehnya sudah terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Terlepas dari kasus hukum keduanya, Anda mungkin penasaran apakah itu hidrokuinon? Hydroquinone ialah senyawa organik pencerah kulit.

Pada tahun 1982, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) mengakui bahan tersebut sebagai senyawa yang aman dan efektif. Namun, beberapa tahun kemudian, FDA mengubah kebijakannya dengan menyatakan bahwa hidrokuinon tidak aman digunakan secara bebas.

Baca juga : Stasiun Integrasi CSW Diklaim Warisan Jokowi-Ahok, Benarkah?

Dokter spesialis kulit dan kelamin dr Matahari Arsy SpKK menjelaskan, batas aman hidrokuinon dalam produk kecantikan hanya empat persen. Jika konsentrasinya lebih dari itu, ada bahaya toksik ke melanosit atau sel penghasil pigmen.

Penggunaan hidrokuinon kadar tinggi pada kosmetik juga bisa membuat terbentuknya okronosis. Fleknya belang hitam dan putih.

Dr Matahari juga mengingatkan bahwa produk kecantikan yang mengandung hidrokuinon tidak bisa digunakan secara bebas. Pemakaian produk tersebut harus dalam pengawasan dokter.

"Produk kecantikan dengan hidrokuinon aman selama digunakan sesuai konsentrasi yang benar dan dipantau dengan baik oleh dokter,” kata dr Matahari, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/8).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement