REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) meluncurkan Beasiswa Peduli bagi 142 siswa lulusan MA/SMA/SMK yang ditinggal wafat salah satu atau kedua orang tuanya karena terpapar Covid-19. Sebelumnya, kebijakan beasiswa yang diberikan UMJ dalam merespon masa pandemi Covid-19 ini sudah diawali dengan kebijakan beasiswa terkait Covid-19 dalam dua model.
Yaitu diperuntukkan bagi Muhammadiyah dan masyakarat umum berupa potongan SPP sebesar 50 persen di semester 1 hingga 3. Potongan SPP semester 1 hingga 3 sebesar 50 persen dan di semester 4 hingga 8 sebesar 30 persen. Untuk siswa alumni SMA/MA/SMK Muhammadiyah, keluarga besar dan putra/putri kader Muhammadiyah, diberikan beasiswa penuh berupa pembebasan pembayaran uang kuliah semester 1-8.
Komitmen UMJ melalui kebijakan Beasiswa Peduli ini disampaikan Rektor UMJ, Dr. Ma'mun Murod, M.Si saat prosesi wisuda daring pada hari Sabtu (14/8) di Aula lantai 4 Gedung FEB UMJ, Ciputat Tangerang Selatan. "Kebijakan ini merupakan bentuk empati, dan dengan semangat Teologi Al-Ma'un yang mengajarkan bahwa tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah," katanya.
Program 142 Beasiswa untuk yatim piatu ini murni urusan empati dan peduli. Jika yang melakukan institusi pendidikan seperti UMJ yang merupakan Amal Usaha Muhammadiyah, maka bukan merupakan hal yang aneh. Muhammadiyah selama ini sudah terbiasa memberi, berta'awun kepada sesama. "Muhammadiyah telah banyak memberikan sumbangsih untuk bangsa Indonesia, termasuk dalam hal penanganan Covid-19. Beasiswa ini adalah bentuk kemanusiaan kami, " kata Ma'mun Murod.
Sementara itu, Wakil Rektor III Misriandi menjelaskan bahwa pemberian sebanyak 142 Beasiswa Yatim Piatu merupakan penggabungan angka 76 dan 66. "Angka 76 merupakan usia kemerdekaan Indonesia tahun ini dan angka 66 merupakan usia UMJ tahun ini. Dengan semangat HUT RI ke-76 dan Milad UMJ ke-66, UMJ Meluncurkan Program 142 Beasiswa yang secara khusus diperuntukan bagi putra-putri lulusan MA/SMA/SMK yang berstatus yatim, piatu atau yatim piatu," ujar Misriandi saat menyampaikan keterangannya di acara wisuda virtual tersebut.
Selama masa Pandemi Covid-19, UMJ turut menyesuaikan protokol kesehatan dengan melaksanakan wisuda secara daring, pada bulan November tahun 2020 dan bulan Agustus 2021. Selain wisudawan reguler, UMJ juga meluluskan peserta wisuda tahfiz dari dua fakultas yaitu Muhammad Ichsantansyah dan Haikhadia Gunawan (Fakultas Agama Islam), dan Mohammad Irfandri (FISIP).
Wisuda daring ke-2 kalinya selama pandemi ini merupakan wisuda untuk Program Doktor ke-4, program Magister ke-42, pogram spesialis ke-1, program sarjana ke-73, dan program Diploma. Sebagai perguruan tinggi tertua di bawah Persyarikatan Muhammadiyah, UMJ menghantarkan 1.612 wisudawan dengan berbagai kondisi yang dialami oleh para mahasiswanya selama pandemi. UMJ telah meluluskan 3 (tiga) orang sarjana Diploma 3, 1.397 wisudawan program Sarjana S-1, 140 wisudawan program magister, 5 (lima) wisudawan Program Doktor, dan 16 Wisudawan Program Spesialis.