Jumat 20 Aug 2021 13:55 WIB

Warga DKI dengan Mobilitas Rendah Jadi Sasaran Vaksinasi

Pemprov menyiapkan sejumlah strategi untuk menjangkau warga DKI yang belum divaksin.

Rep: Flori Sidebang/ Red: Bilal Ramadhan
Ibu hamil menunggu masa observasi usai menerima dosis vaksin Covid-19 di kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta, Kamis (19/8).Layanan vaksinasi khusus ibu hamil dan menyusui tersebut berlangsung mulai Rabu (18/8) hingga Jumat (20/8) dengan target 100 orang per hari sebagai upaya  mempercepat pemerataan vaksinasi guna membentuk kekebalan komunal atau herd immunity. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ibu hamil menunggu masa observasi usai menerima dosis vaksin Covid-19 di kantor Kelurahan Cipayung, Jakarta, Kamis (19/8).Layanan vaksinasi khusus ibu hamil dan menyusui tersebut berlangsung mulai Rabu (18/8) hingga Jumat (20/8) dengan target 100 orang per hari sebagai upaya mempercepat pemerataan vaksinasi guna membentuk kekebalan komunal atau herd immunity. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan mengatakan, masih ada sekitar 3 juta warga Jakarta yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19. Anies menyebut, masyarakat tersebut umumnya memiliki mobilitas yang rendah.

"Yang mobilitasnya tinggi, yang kerja, rata-rata sudah divaksin semua. Tetapi mereka yang diam di rumah, tidak ada aktivitas, itu yang banyak belum divaksin. Jadi, kita akan menjangkau mereka," kata Anies.

Oleh karena itu, ia menuturkan, Pemprov DKI pun menyiapkan sejumlah strategi untuk menjangkau warga ber-KTP Jakarta yang belum mengikuti vaksinasi Covid-19. Dia menuturkan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya, yakni menjangkau masyarakat di setiap rumah dan permukiman dengan menggerakkan kader dasawisna PKK di masing-masing wilayah.

"Mereka membawahi 10 sampai 20 kepala keluarga, mereka mendatangi, mengajak untuk mengikuti vaksinasi. Itu strategi utamanya," jelas dia.