REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang mahasiswa S2 Program Studi Magister Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) berinisial AH ditemukan gantung diri di halaman indekosnya di Jalan Cisitu, Kota Bandung, Ahad (22/8) dini hari. Ia meninggalkan secarik kertas berisi pernyataan permohonan maaf.
"Gantung diri, positif gantung diri. Dia menyiapkan tali. Dia ditemukan di luar kosan," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Bandung, AKBP Rudi Trihandoyo saat dihubungi, Ahad (22/8). Ia mengatakan, korban ditemukan sekitar pukul 05.00 WIB dini hari.
Rudi mengatakan, pada pukul 16.00 WIB, Sabtu (21/8), korban masih terlihat oleh teman-temannya. Sedangkan pada pukul 21.00 WIB terlihat masih bermain dengan temannya. "Dia menulis di secarik kertas permintaan maaf dan menyiapkan barang," ungkapnya.
Pihaknya belum memastikan apakah tindakan tersebut dilakukan karena terkait tugas akhir yang dikerjakan. "(Korban ditemukan) di luar kosan, teman keluar rumah melihat. (korban) menggantungkan tali di tiang," katanya.
Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, Naomi Haswanto mengatakan, pihaknya berduka atas meninggalnya salah satu mahasiswa ITB. Jenazah akan dimakamkan di Pamekasan, Madura.
"Institut Teknologi Bandung menyampaikan rasa duka cita yang mendalam. Almarhum sudah menempuh studi di ITB selama tiga tahun (6 semester) dan sedang dalam tahap menyusun tesis," katanya melalui keterangan pers yang diterima.
Ia mengatakan, almarhum berasal dari Madura dan berdomisili di Bandung di rumah indekos yang berlokasi di Cisitu Lama. Korban kos bersama beberapa rekannya yang juga berstatus sebagai mahasiswa Teknik Sipil ITB.
"Saat ini, jenazah berada di RSHS dan dalam pengurusan pihak keluarga almarhum yang tinggal di Bandung. Berdasarkan informasi terakhir, jenazah akan dibawa dan dimakamkan di daerah asalnya di Pamekasan, Madura," katanya.