Sabtu 28 Aug 2021 10:36 WIB

Studi: Efek Samping Vaksin Pfizer Ringan pada Remaja

Inggris menggulirkan program vaksinasi remaja usia 12-15 tahun pada September.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Vaksin Covid-19 Pfizer. Studi di Inggris menemukan bahwa vaksin Pfizer tidak menimbulkan efek samping atau komplikasi serius pada anak remaja usia 12 hingga 15 tahun.
Foto: Prayogi/Republika.
Vaksin Covid-19 Pfizer. Studi di Inggris menemukan bahwa vaksin Pfizer tidak menimbulkan efek samping atau komplikasi serius pada anak remaja usia 12 hingga 15 tahun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian yang dilakukan pada anak remaja berusia 12 hingga 15 tahun menunjukkan bahwa hanya sedikit yang mengalami efek samping pasca vaksinasi untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19). Secara khusus, studi dilakukan dengan menguji produk vaksin dari Pfizer.

Para ahli mengatakan bahwa remaja di atas usia 12 tahun harus diberikan vaksin. Hal itu karena mereka akan bertemu dengan banyak orang saat kembali ke sekolah dan mengikuti kegiatan belajar mengajar langsung, di mana kondisi ini membuat potensi penularan dapat terjadi dengan mudah.

Baca Juga

Di Inggris, pihak berwenang mengatakan bahwa anak berusia 12 hingga 15 tahun bisa mendapatkan vaksin Covid-19 mulai 6 September mendatang. Sebelumnya, sempat terjadi perdebatan mengenai efek samping vaksin pada kelompok usia tersebut.

Penelitian menunjukkan anak-anak di usia 12 hingga 15 tahun yang dianggap rentan terhadap Covid-19 tidak mengalami efek samping ataupun komplikasi serius dari vaksin Pfizer. Kelompok penasihat vaksin di Inggris mengatakan, di kelompok usia ini, hanya remaja dengan kondisi cacat neurologis parah yang cenderung mengalami infeksi pernapasan berulang dan membutuhkan perawatan yang harus diprioritaskan dalam mendapatkan vaksin.

Sejauh ini, belum ada efek samping vaksinasi Covid-19 pada anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun yang diketahui secara pasti. Studi yang dilakukan meminta orang tua dari 27 anak dalam penelitian untuk mencatat apa yang terjadi setelah buah hati mereka mendapatkan vaksin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement