Kawanan Kera Liar Serbu Lahan Pertanian di Tiga Dusun

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Bilal Ramadhan

Warga Dusun Nggeblog, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menghalau kawanan kera liar di area lahan pertanian petani setempat, Ahad (29/8). Warga di dusun ini terus bersiaga mengantisipasi serbuan kawanan kera liar yang beberapa pekan terakhir turun ke lahan pertanian untuk memangsa dan merusak berbagai tanaman sayuran dan buah- buahan.
Warga Dusun Nggeblog, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang menghalau kawanan kera liar di area lahan pertanian petani setempat, Ahad (29/8). Warga di dusun ini terus bersiaga mengantisipasi serbuan kawanan kera liar yang beberapa pekan terakhir turun ke lahan pertanian untuk memangsa dan merusak berbagai tanaman sayuran dan buah- buahan. | Foto: Republika/bowo pribadi

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Para petani di sejumlah dusun di wilayah Desa Sidomukti dan Desa Duren, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dibuat resah oleh ‘serbuan’ kera liar di lahan pertanian mereka.

Koloni primata yang jumlahnya mencapai ratusan ekor tersebut akhir-akhir ini jamak turun dari hutan di lereng gunung Ungaran, untuk mencari makanan di kawasan lahan pertanian milik warga.

“Tidak hanya lahan pertanian yang berbatasan dengan hutan, bahkan kawanan kera ekor panjang tersebut juga kerap terlihat di lahan pertanian yang dekat dengan pemukiman warga,” kata Eko Handoyo, warga Dusun Nggeblog, Desa Sidomukti.

Awalnya, jelas Handoyo, kawanan kera liar tersebut hanya muncul sepekan sekali dan biasanya turun dari hutan untuk mencari berbagai tanaman yang bisa dimangsa di lahan pertanian milik warga.

Jumlahnya pun juga tidak terlalu banyak, satu koloni hanya sekitar 15 sampai 20 ekor saja. Namun dalam beberapa pekan terakhir, kawanan kera yang turun ke kawasan lahan pertanian tersebut semakin banyak.

“Sehingga para petani maupun penggarap lahan pertanian semakin kewalahan untuk menghalau kawanan kera liar tersebut sekaligus untuk mengamankan berbagai tanaman pertanian mereka,” jelasnya.

Petani di Dusun Nggeblog lainnya, Mursidi menambahkan, pada Jumat lalu, kawanan kera yang muncul di lahan pertanian warga jumlahnya mencapai ratusan ekor.

Ia juga mengamini, saat ini kawanan kera di lahan pertanian warga hampir setiap hari terlihat turun di lahan pertanian milik warga dan setiap kemunculan di hari Jumat jumlahnya selalu lebih banyak.

Pasalnya, setiap hari Jumat umumnya petani turun dari ladang lebih awal, sebelum pukul 11.00 WIB siang guna keperluan shalat Jumat. Sehingga, kawanan kera tersebut leluasa memakan dan merusak berbagai tanaman yang ada di ladang.

Karena jumlahnya semakin banyak dan ladang tidak dijaga, lanjutnya, maka tak butuh waktu yang lama bagi kawanan kera liar tersebut untuk memakan dan merusak berbagai tanaman petani.

Ia juga menyebutkan, Jumat kemarin sempat menunggu sepanjang pagi hingga menjelang siang hari kawanan kera tersebut tidak muncul, namun baru diinggal untuk menyantap makan siang di gubug, kawanan kera yang jumlahnya ratusan muncul dan memakan berbagai tanaman.

Tak pelak, sepetak tanaman buncis yang umumnya sudah berbunga sebagian sudah rusak, karena dimakan pucuknya. Beruntung ia masih berada di gubug dan bisa menghalau kawanan kera tersebut.

“Kalau saya tidak memergokinya, tak butuh waktu lama bagi kawanan kera liar tersebut untuk menghabiskan tanaman buncis, onclang dan tomat. Karena jumlahnya memang ratusan,” jelas Mursidi.

Terkait


Pemerintah Lebak Fokuskan Pembangunan Irigasi Pertanian

Seribu Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen di Pasaman Barat

302.170 Ha Lahan Padi Terendam Banjir

Lahan Pertanian Rusak Akibat Banjir Bertambah

Lahan Pertanian yang Rusak Meluas

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark