Sabtu 13 Oct 2018 06:19 WIB

Seribu Hektare Lahan Pertanian Gagal Panen di Pasaman Barat

Masyarakat merugi karena banjir datang saat hampir panen.

Red:
Sawah terendam banjir (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yusran Uccang
Sawah terendam banjir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIMPANG EMPAT -- Banjir di Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat (Sumbar) yang terjadi sejak Kamis (11/10), mengakibatkan lebih dari seribu haktare lahan pertanian atau sawah petani rusak.

"Dampak banjir saat ini terbesar dalam 15 tahun terakhir. Tidak saja menyebabkan ribuan rumah terendam serta merusak infrastruktur tetapi juga menggagalkan tanaman pertanian warga," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Pasaman Barat, Sukarli melalui Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Sekretariat Daerah, Yosmar Difia, Jumat (12/10) malam.

Ia mengatakan dari data sementara tanaman padi masyarakat mengalami rusak berat atau gagal panen akibat banjir seluas 1.047 hektare. Sementara, tanaman jagung yang rusak seluas 189 hektare, tanaman kacang tanah seluas tiga hektare, tanaman cabai seluas 1,5 hektare, dan tanaman jeruk seluas 64 hektare.

"Itu data sementara yang berhasil dikumpulkan. Masyarakat sangat mengalami kerugian akibat banjir ini karena tanaman ada yang akan panen," ujarnya.

Menurutnya dari total kerusakan itu secara rinci di Kecamatan Luhak Nan Duo tanaman padi mengalami kerusakan seluas 85 hektare, jagung seluas lima hektare, dan dua ekor sapi hanyut. Di Kecamatan Kinali, tanaman padi yang rusak seluas 70 hektare, Kecamatan Lembah Melintang tanaman padi yang rusak seluas 125 hektare, jagung seluas 32 hektare. Di Kecamatan Ranah Batahan tanaman padi yang rusak seluas 270 hektare, dan tanaman jagung seluas 10 hektare. Kecamatan Pasaman, tanaman padi yang rusak seluas 100 hektare tanaman jagung seluas 65 hektare dan jeruk seluas 64 hektare.

Di Kecamatan Talamau, tanaman padi seluas 12 hektare dan jagung lima hektare. Di Kecamatan Koto Balingka tanaman padi yang rusak seluas 75 hektare, Kecamatan Sungai Beremas tanaman padi yang rusak 46 hektare dan jagung lima hektare. Sedangkan di Kecamatan Sungai Aur tanaman padi yang rusak seluas 150 hektare, jagung 50 hektare dan kacang tanah seluas tiga hektare.

Selanjutnya di Kecamatan Sasak Ranah Pasisie tanaman padi yang rusak seluas 60 hektare, jagung 10 hektare dan tanaman cabai seluas 1,5 hektare. Serta Kecamatan Gunung Tuleh tanaman padi yang rusak seluas 55 hektare dan jagung seluas tujuh hektare. "Itu data sementara yang berhasil dikumpulkan. Tidak tertutup kemungkinan akan bertambah," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement