REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) Sudjarno menyatakan bahwa Liga 1 musim 2021/2022 akan dijalankan sesuai dengan arahan pemerintah. Arahan ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Nomor 38 tahun 2021.
"Kami akan mengaturnya sesuai itu," ujar Sudjarno kepada, Selasa (31/8).
Instruksi yang terbit pada Senin (30/8) itu berbicara tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 4, Level 3, dan Level 2 "Corona Virus Disease" 2019 di Wilayah Jawa dan Bali.
Dalam peraturan tersebut, pelaksanaan Liga 1 disebutkan dalam pada bagian kedelapan.
Dituliskan di sana, "Kompetisi Sepak Bola Liga 1 (satu) dapat dilaksanakan maksimal 9 (sembilan) pertandingan setiap minggunya dan diselenggarakan di wilayah kabupaten/kota dengan kriteria level 3 (tiga) dan level 2 (dua) dengan ketentuan sebagai berikut.
1) Seluruh pemain, ofisial, kru media dan staf pendukung wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi untuk melakukan skrining terhadap orang yang keluar masuk pada tempat pelaksanaan kompetisi dan latihan; 2) Pelaksanaan kompetisi tidak diperbolehkan menerima penonton langsung di stadion. Kegiatan menonton bersama oleh suporter juga tidak diperbolehkan; 3) Seluruh pemain, ofisial, kru media dan staf pendukung yang hadir dalam kompetisi wajib sudah memperoleh vaksinasi dosis kedua, hasil negatif PCR H-1 dan hasil negatif antigen pada hari pertandingan; dan 4) Pelaksanaan kompetisi Liga 1 wajib mengikuti aturan protokol kesehatan yang ditentukan oleh Kementerian Kesehatan dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia".
Sudjarno menyebut, Instruksi Mendagri itulah yang membuat LIB mengumumkan jadwal sembilan pertandingan Liga 1 setiap pekannya. Liga 1 2021/2022 dimulai sejak 27 Agustus 2021 dan telah menuntaskan tiga pertandingan.
Setelah itu, LIB melepas jadwal enam laga lanjutan pekan pertama yang bergulir mulai Jumat, 3 September 2021. Nantinya, untuk pekan-pekan berikut, jadwal akan disampaikan sekaligus sembilan laga. Meski demikian, LIB belum dapat memastikan tempat pelaksanaan pertandingan karena harus mempertimbangkan situasi Covid-19 di daerah yang dituju.