Jumat 03 Sep 2021 16:41 WIB

Bupati: PPKM Efektif Turunkan Kasus Covid-19

Masyarakat di Kabupaten Cirebon diminta jangan terlena dengan penurunan kasus ini

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menilai pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kabupaten Cirebon efektif menurunkan laju kasus Covid-19.
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Cirebon)
Bupati Cirebon, Imron Rosyadi menilai pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) di Kabupaten Cirebon efektif menurunkan laju kasus Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON--Kasus kumulatif aktif Covid-19 di Kabupaten Cirebon, terus mengalami penurunan. Dari 2.000 lebih kasus aktif, kini hanya ada 130 kasus.

Berdasarkan data Pusat Informasi Covid-19 (Pusicov) Kabupaten Cirebon, dari 130 warga yang terkonfirmasi positif virus Corona, sebanyak 44 orang menjalani perawatan di rumah sakit. Sedangkan 86 orang menjalani isolasi mandiri di rumah.

Hingga Jumat (3/9) siang, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Cirebon sudah menembus angka 24.132 orang. Dari jumlah tersebut, 23.126 orang sudah sembuh dan 876 meninggal dunia.

‘’Ini artinya, pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kabupaten Cirebon efektif menurunkan laju kasus Covid-19. Mudah-mudahan kasus Covid-19 semakin turun,’’ kata Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, Jumat (3/9).

Imron menilai, penanganan dan pengendalian kasus Covid-19 di Kabupaten Cirebon pun semakin membaik. Meskipun begitu, dia meminta agar seluruh masyarakat di Kabupaten Cirebon jangan terlena dengan kondisi pandemi Covid-19 yang kini semakin membaik.

Imron mengatakan, varian delta kini masih menyebar. Karenanya, masyarakat harus tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, terutama memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.‘’Jangan lupa, kalau ada panggilan untuk mendapatkan vaksin Covid-19, harus segera ikut,’’ tegas Imron.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni, mengatakan, jumlah keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit kini hanya berada di angka 11,79 persen atau 64 tempat tidur dari 543 tempat tidur. Angka tersebut termasuk sepuluh terendah di Jawa Barat.

‘’Bahkan, rusunawa UGJ yang dijadikan sebagai tempat isolasi mandiri juga tingkat huniannya sangat rendah. Sedangkan stok oksigen juga sangat aman,’’ kata Eni.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement