Kota Madiun Masih Terapkan PPKM Level 4
Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi PPKM Level 4 | Foto: republika
REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- Wali Kota Madiun Maidi menyatakan daerahnya masih menerapkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 hingga 6 September 2021. Dia meminta masyarakat terus disiplin menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
"Kota Madiun masih berada di Level 4 pada penerapan PPKM, meski dari sisi zona telah berstatus oranye atau risiko sedang," ujar Wali Kota Maidi di Madiun, Jawa Timur, Jumat (3/9).
Menurut dia, ada beberapa hal yang menjadikan Kota Madiun masih masuk PPKM Level 4. Salah satu alasan di antaranya angka konfirmasi positif dan kematian akibat COVID-19 masih terus terjadi. Bahkan sesuai data, selama sepekan terakhir ada 11 kasus kematian.
Ia menilai masih banyaknya kasus kematian warga yang terkonfirmasi positif tersebut dikarenankan mereka tidak mau dibawa ke tempat isolasi terpusat, yakni RS Lapangan di Kompleks Asrama Haji Kota Madiun, saat isolasi mandiri (isoman) di rumah. Karenanya, dia meminta warga Kota Madiun yang terkonfirmasi positif dan melakukan isoman untuk tidak takut dipindah ke isolasi terpusat.
Maidi menjamin warga yang menjalani isolasi di RSLsemua kebutuhannya ditanggung Pemkot Madiun secara gratis, termasuk mendapat obat, vitamin, pengecekan tim medis hingga swab PCR. Di satu sisi, katanya, tingginya angka kematian akibat COVID-19 terjadi karena masyarakat yang merasa sakit enggan melapor ke petugas kesehatan sehingga mereka terlambat dalam penanganan medis.
"Maka saya minta masyarakat kalau sakit segera periksa, karena COVID-19 ini bukan aib. Kalau merasa sakit dibawa ke RSL ya jangan takut. Di sana tidur gratis, makan dan obat gratis. Pulang dari RSL kami swab PCR gratis, biaya sudah kamisiapkan. Kalau di rumah, tidak terkontrol kesehatannya," katanya.
Ia menambahkan berbagai upaya dilakukan Pemkot Madiun untuk penanganan COVID-19 dan menekan jumlah kasus kematiannya. Kebijakan terbaru, Pemkot Madiun menyediakan tes antigen gratis hingga kapasitas 30.000 orang untuk memasifkan upaya pelacakan dan pengujian.
"Pemkot Madiun telah menggandeng 12 laboratorium swasta untuk mewujudkan tes antigen gratis tersebut," katanya.