Ahad 05 Sep 2021 04:05 WIB

Anies Ibaratkan Tugas Pemerintah Seperti Aliran Listrik

Ketika situasi tenang dan teduh, tidak ada yang bilang terima kasih pada pemerintah

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Foto: Republika/Thoudy Badai
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan menjaga ketenangan dan keteduhan di Jakarta ibarat mengalirkan listrik ke setiap rumah sehingga menjadi terang, tapi ketika terjadi gangguan maka banyak orang menghubungi minta untuk memperbaiki.

"Ini sama saja dengan tugas Pemerintah, ketika situasi tenang dan teduh, tidak ada yang bilang terima kasih pada pemerintah, tapi ketika suasana tidak tenang baru kita sadar bahwa hal itu harus diikhtiarkan," kata Anies Baswedan, di Vihara Dharma Jaya Toasebio Jakarta, Sabtu (4/9).

Menurut Anies, situasi tenang dan teduh itu tidak datang secara otomatis, tapi melalui usaha yang sistematis dalam menjaga ketenangan dan keteduhan hingga menciptakan Jakarta yang bersahabat bagi semua. Menjaga ketenangan dan keteduhan itu, kata Anies, dibutuhkan kebersamaan dalam keberagaman, karena kehidupan masyarakat di Jakarta itu beragam, sehingga membuatnya unik.

"Hal yang unik bukan hanya warna-warninya, tapi juga persatuannya. Itulah cermin keunikan Indonesia di mana negeri ini unik, karena bersatunya dalam menjaga ketenangan dan keteduhan," tutur Anies.

Anies mencontohkan, warna-warninya Jakarta, adalah Vihara Dharma Jaya Toasebio yang sudah berdiri sejak tahun 1751, yang telah bersama melintasi zaman dengan Jakarta hingga saat ini.

"Vihara ini adalah warisan dari kota yang telah digunakan sebagai tempat ibadah oleh umat Budha pada lintas generasi, sehingga perlu kita jaga dan rawat bersama-sama. Nantinya, generasi anak cucu kita masih tetap bisa melihat warisan ini, yang menjadi salah satu penanda indahnya warna-warni di Jakarta," ucap Anies.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement