REPUBLIKA.CO.ID,PANGANDARAN -- Selama uji coba pembukaan destinasi wisata, puluhan ribu wisatawan berkunjung ke Kabupaten Kabupaten Pangandaran akhir pekan kemarin. Hampir seluruh objek wisata di Kabupaten Pangandaran ramai dikunjungi wisatawan.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful Rachman mengatakan, antusias wisatawan yang berkunjung selama masa uji coba pembukaan destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran cukup tinggi. Berdasarkan data Disparbud Kabupaten Pangandaran, terdapat 14.869 wisatawan yang berkunjung ke lima destinasi wisata daerah itu selama Ahad (5/9). Pantai Pangandaran merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan, yaitu 9.582 orang.
Namun, penerapan protokol kesehatan (prokes) di lapangan tetap dilakukan secara ketat. "Karena kita masih dalam masa uji coba, kita masih ketat dalam penerapan prokes," kata dia saat dihubungi Republika, Senin (6/9).
Ia menjelaskan, selama uji coba, setiap objek wisata dibatasi hanya menerima kunjungan wisatawan maksimal 25 persen dari kapasitas. Jumlah wisatawan yang ada di setiap objek wisata selalu dipantau, dengan menghitung kendaraan yang masuk dan keluar, agar tidak melebihi kapasitas.
Menurut dia, sejauh ini penerapan pembatasan itu berjalan dengan baik. Wisatawan yang datang ke satu objek wisata disebut tak sampai melebihi batas yang ditentukan.
Untung menambahkan, para pelaku pariwisata juga menjadi kepanjangan tangan pemerintah daerah, terutama untuk mengedukasi wisatawan dalam penggunaan masker. "Sejauh ini masih sesuai harapan. Alhamdulillah," kata dia.
Ketua Harian Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pangandaran, Suheryana mengatakan, berdasarkan evaluasi sementara, uji coba pembukaan destinasi wisata berjalan baik. Pembatasan wisatawan di masing masing objek wisata juga berjalan maksimal.
"Penerapab prokes di objek wisata juga sudah baik, 90 persen sudah pakai masker. Wisatawan juga sadar pentingnya jaga jarak," kata dia.
Ia mengakui, masih ada wisatawan yang kedapatan berkerumun di objek wisata. Namun, petugas langsung memberikan pengertian agar mereka tidak berkerumun.
Menurut Suheryana, pengawasan penerapan prokes selama uji coba pembukaan destinasi wisata di Kabupaten Pangandaran tak hanya dilakukan oleh pemerintah daerah. Aparat TNI dan Polri juga ikut melakukan pengawasan di lapangan.
"Semua kita libatkan dalam pengawasannya. Sejauh ini berjalan sesuai harapan," kata dia.
Suheryana menambahkan, petugas juga penyemprotan disinfektan secara berkala. Selain itu, edukasi wisatawan terkait penerapan prokes selalu dilakukan.
Ia mengatakan, dengan uji coba pembukaan destinasi wisata diharapkan didapati format aman berwisata di masa pandemi Covid-19. Dengan begitu, apabila Kabupaten Pangandaran sudah masuk Level 2 dalam penerapan PPKM, Kabupaten Pangandaran siap menyambut wisatawan dengan lebih aman.
Suheryana mengakui, masih terdapat catatan yang harus diperbaiki. Ia mencontohkan, akurasi estimasi wisatawan yang masuk dan keluar di satu objek wisata harus lebih pasti. "Supaya jangan sampai ada penumpukan wisatawan," kata dia.
Ia mengatakan, uji coba pembukaan destinasi wisata itu masih akan dilakukan apabila Kabupaten Pangandaran masih menerapkan PPKM Level 3. Namun, apabila status PPKM di Kabupaten turun menjadi Level 2, pihaknya juga akan menyesuaikan kebijakan ke depannya.
"Yang penting sudah tergambar format yang cocok. Seperti pengunjung harus sudah vaksin dan rapid antigen. Itu kita periksa, meski tak semua diperiksa," kata dia.