Disdikbud Jateng: Simulasi dan PTM Terbatas Berjalan Baik
Red: Bilal Ramadhan
Seorang guru mengenakan kostum wayang saat melakukan sosialisasi protokol kesehatan pada kegiatan Masa Orientasi Sekolah (MOS) di SMPN 9 Tegal, Jawa Tengah, Selasa (7/9/2021). Kegiatan jelang pembelajaran tatap muka tersebut untuk meningkatkan disiplin pelajar pentingnya penggunaan masker dan menerapkan protokol kesehatan ketika dilingkungan sekolah dan ditempat umum untuk menekan penyebaran COVID-19 | Foto: ANTARA/Oky Lukmansyah
REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah Suyanta menyebut pelaksanaan simulasi dan pembelajarantatap muka (PTM) terbatas berjalan dengan baik, meskipun akan terus dilakukan evaluasi.
"Simulasi PTM dan PTM terbatas sudah memasuki pekan kedua, semua berjalan bagus dan baik," katanya di Semarang, Selasa (7/9).
Pelaksanaan simulasi PTM jenjang SMA, SMK dan SLB di Jateng dilakukan di 144 satuan pendidikan yakni 113 SMA, 24 SMK, serta tujuh SLB dengan total 19.362 siswa peserta.
Ia mengungkapkan hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan adanya hambatan dalam pelaksanaan simulasi PTM maupun PTM terbatas. "Yang masih menjadi evaluasi memang soal monitoring proses pulang dan perginya pelajar naik transportasi apa," ujarnya.
Ke depan, Disdikbud Jateng akan memberikan penguatan pengawasan dalam disiplin penerapan protokol kesehatan dengan melibatkan Cabang Dinas, Pengawas, Komite Sekolah, dan Satgas Tingkat Sekolah.
Kemudian, memperkuat pembelajaran model campuran melalui pemberdayaan fungsi musyawarah guru mata pelajaran. "Penting juga peningkatan sosialisasi penerapan prokes kepada warga seluruh warga sekolah dan masyarakat sekitar melalui berbagai media yang sesuai karakter wilayah," ujarnya.
Disinggung mengenai kebebasan dalam berseragam, pihaknya mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tidak mewajibkan siswa mengenakan seragam saat simulasi dan PTM terbatas.
"Kami mendukung karena memang kondisi seperti ini dan masih simulasi dan PTM terbatas, bahkan kami melarang sekolah menjual seragam kepada siswa. Kalau mau beli ya di toko atau pasar," katanya.