Selasa 07 Sep 2021 15:13 WIB

Pengemudi Perempuan Arab Saudi Naik 500 Persen

Pengemudi perempuan Saudi ini bergabung dalam aplikasi transportasi daring.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Pengemudi Perempuan Arab Saudi Naik 500 Persen
Foto: Saudi Gazette
Pengemudi Perempuan Arab Saudi Naik 500 Persen

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Juru Bicara Otoritas Transportasi Umum Arab Saudi (PTA) Saleh al-Zuwaid mengatakan jumlah pengemudi wanita melonjak lebih dari 500 persen, Senin (6/9). Tadinya jumlah 600 menjadi 3.900 pengemudi yang bekerja di aplikasi ride hailing (transportasi daring) selama 2021.

Berbicara tentang program Annahar, dia menyebut ada juga peningkatan besar dalam jumlah aplikasi ride-hailing dan berbagi yang telah diberikan lisensi oleh PTA. “Otoritas berhubungan penuh dengan aplikasi untuk lebih meningkatkan layanan dan menawarkan insentif bagi pelanggan,” kata al-Zuwaid, dilansir Saudi Gazette, Selasa (7/9).

Baca Juga

Dia memberikan contoh transportasi orang ke dan dari pusat vaksinasi dengan harga diskon. Perlu dicatat, aplikasi besar Uber menawarkan tumpangan diskon selama kampanye vaksinasi yang sedang berlangsung. Diskon tersebut berbentuk seperti dua perjalanan gratis hingga senilai 50 riyal Saudi untuk sekali jalan di lebih dari 300 pusat vaksinasi di 19 kota. Ini termasuk Riyadh, Jeddah, Asir, dan Taif.

Al-Zuwaid menunjukkan ada inisiatif dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial, dan Dana Pengembangan Sumber Daya Manusia (HADAF) untuk memberikan dukungan keuangan hingga 2.400 riyal Saudi kepada pengemudi jika mereka berkomitmen melakukan sejumlah perjalanan tertentu.

Pada Agustus tahun ini, sekitar 21 juta perjalanan dioperasikan oleh 27 aplikasi berlisensi di Kerajaan. “Ini adalah salah satu kegiatan yang 100 persen dilokalkan dan diawasi oleh Otoritas Transportasi Umum,” ujar dia.

https://saudigazette.com.sa/article/610648/SAUDI-ARABIA/Saudi-women-drivers-up-by-500-in-ride-hailing-applications-in-2021

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement