REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki meningkatkan langkah-langkah keamanannya pada tingkat tertinggi di perbatasan dengan Iran karena kemungkinan gelombang migrasi setelah pengambilalihan otoritas Afghanistan oleh Taliban bulan lalu.
Berbicara kepada Anadolu Agency, Mehmet Emin Bilmez, gubernur provinsi Van, mengatakan, negaranya memang sudah mengambil antisipasi keamanan di perbatasan selama tiga tahun terakhir.
“Kami telah memaksimalkan tindakan tersebut di perbatasan. Kami melakukan yang terbaik untuk membuat perbatasan kami tidak bisa ditembus,” tutur Bilmez.
Pasukan keamanan Turki berpatroli di perbatasan dengan menggunakan semua sarana teknologi yang ada, tambah dia. “Tidak ada migran massal di perbatasan,” tutur dia.
“Terkadang ada orang yang entah bagaimana caranya melintasi perbatasan,” tambah Bilmez.
Ia mengatakan bahwa orang-orang ini sering bersembunyi di gedung-gedung terlantar. “Akhir-akhir ini ada peningkatan keluhan masyarakat tentang masalah ini. Kami memproses imigran yang kami tahan di pusat repatriasi. Kami menghancurkan lebih dari 100 bangunan terlantar tempat para imigran bersembunyi,” ujar Bilmez.
Sumber, https://www.aa.com.tr/id/turki/turki-tingkatkan-langkah-keamanan-di-perbatasan-iran/2357466.
Perebutan kekuasaan Afghanistan oleh Taliban bulan lalu memicu gelombang imigran warga yang takut akan masa depan mereka di bawah pemerintahan Taliban.
Pasukan keamanan Turki di Van – yang memiliki perbatasan terpanjang dengan Iran – mengambil setiap tindakan pencegahan untuk mencegah imigrasi dan penyelundupan dan melumpuhkan teroris, menahan migran gelap yang ingin menyeberang ke Turki serta menyerahkan mereka ke badan terkait.