Wacana Pembukaan Pariwisata Surabaya Disambut Positif
Red: Muhammad Fakhruddin
Wacana Pembukaan Pariwisata Surabaya Disambut Positif (ilustrasi). | Foto: Didik Suhartono/ANTARA
REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Wacana pembukaan industri pariwisata salah satunya tempat rekreasi hiburan umum (RHU) di Kota Surabaya, Jawa Timur, mendapat sambutan positif dari beberapa kalangan.
"Kami menyambut baik wacana pembukaan industri pariwisata setelah Kota Surabaya turun level dari 3 ke 2 berdasarkan data yang dirilis Kemenkes per tanggal 4 September 2021," kata Sekretaris Komisi A Bidang Pemerintahan DPRD Surabaya Budi Leksono di Surabaya, Jumat (10/9).
Menurut dia, Pemkot Surabaya harus segera membuka industri pariwisata sebagai upaya pemulihan ekonomi. Ia pun meminta pemkot untuk tidak tebang pilih dalam wacana pembukaan sektor pariwisata termasuk soal RHU.
"Harapan kami semuanya bisa merasakan. Jadi jangan tebang pilih yang ini tutup yang sana buka, jadi ini pemkot kan semestinya targetnya pemulihan ekonomi," ujarnya.
Meski demikian, lanjut dia, protokol kesehatan harus dipatuhi dengan ketat dan para pelaku usaha industri RHU harus mewajibkan calon pengunjung untuk tes cepat antigen untuk mengantisipasi adanya klaster baru. "Ini semua semata-mata untuk melindungi mereka yang bekerja di RHU," katanya.
Ia berharap semua pihak bisa menghormati aruran aturan yang sudah dibuat pemerintah, sebab semua ini sudah melalui kajian yang matang. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan, meski Surabaya telah berstatus level 2, namun pihaknya mengingatkan masyarakat agar tidak lengah.
Sebab, bukan tidak mungkin jika masyarakat abai terhadap protokol kesehatan, kemudian COVID-19 kembali meningkat. "Sekali jangan lengah. Jika kita kembali lagi ke level 3 atau 4, kita kembali lagi ke zona merah, maka hari itulah kita akan selesai. Ekonomi akan berhenti, pendidikan juga berhenti," katanya.
Menurutnya, yang dapat mempertahankan atau menurunkan situasi COVID-19 di Surabaya adalah masyarakatnya sendiri. Termasuk pula untuk bisa mencapai zona hijau dan level 0.
Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan gotong-royong seluruh elemen yang ada. "Karena yang bisa menjadikan kota ini hijau kembali itu bukan lagi pemerintahannya, bukan wali kotanya, tapi kebersamaan dan gotong-royong masyarakatnya," katanya.