REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK--Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Banten mengingatkan masyarakat di daerah ini agar mewaspadai banjir susulan. Sebab, curah hujan tiga hari ke depan cenderung meningkat.
"Banjir sepanjang Selasa (14/9) mengakibatkan 1.162 rumah terendam dan tiga rumah longsor serta seorang meninggal terseret sungai," kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak Febby Rizky Pratama di Lebak, Rabu (15/9).
BPBD Lebak sudah menyampaikan peringatan dini kewaspadaan bencana banjir, banjir bandang dan longsor. Penyampaian peringatan kewaspadaan tersebut disampaikan melalui aparat kecamatan, desa, kelurahan, relawan, dan masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana alam guna mengurangi risiko bencana.
BPBD setempat khawatir banjir dan longsor kembali terjadi, meski saat ini diberbagai lokasi sudah surut. Bahkan, sebagian warga masyarakat sudah menempati kembali rumah mereka. Namun, kata dia, ada juga warga yang masih tinggal di pengungsian karena tempat kediamannya masih tergenang banjir.
"Kami minta peringatan kewaspadaan, agar tidak menimbulkan korban jiwa, " katanya.
Menurut dia, berdasarkan laporan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) peluang curah hujan di cukup tinggi melanda sebagian wilayah Lebak. Peluang curah hujan itu berpotensi siang, sore, malam hingga dini hari, sehingga dapat menimbulkan bencana banjir bandang dan longsoran tanah.
"Kami minta warga yang berada di aliran sungai dan kaki gunung agar waspada untuk mengurangi risiko kebencanaan," katanya.
Sementara itu, sejumlah warga Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengatakan bahwa mereka hingga kini belum kembali ke rumah, karena kondisi rumahnya masih tergenang banjir setinggi 50 sentimeter. "Kami berharap pagi hari genangan banjir surut dan bisa kembali ke rumah," kata Soleh (35) warga Sentral Rangkasbitung Kabupaten Lebak.