REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sakit tenggorokan merupakan gejala yang bisa muncul baik pada kasus Covid-19 maupun pilek. Meski mirip, gejala sakit tenggorokan pada Covid-19 dan pilek memiliki perbedaan yang dapat dikenali.
Menurut ZOE Covid Symptom Study di Inggris, sakit tenggorokan merupakan salah satu gejala Covid-19 yang paling sering dilaporkan. Menurut data yang terkumpul, hampir setengah pasien Covid-19 mengalami sakit tenggorokan.
Sakit tenggorokan ini bisa ditemukan pada individu yang sudah divaksinasi atau belum divaksinasi. Ketua Peneliti Tim Spector telah membuat sebuah video Youube di mana dia meminta penonton untuk melaporkan seperti apa sakit tenggorokan yang mereka rasakan ketika terkena Covid-19.
Spector meminta agar laporan yang diberikan lebih spesifik. Warga diajak menginformasikan letak nyeri secara persis atau mendeskripsikan rasa sakit tenggorokan yang muncul.
"Kami mendapatkan pesan-pesan yang menyatakan bahwa sakit tenggorokan yang dialami orang-orang dengan Covid-19 sedikit tak biasa, tak seperti yang mereka rasakan sebelumnya," ujar Spector, seperti dilansir The Sun, Jumat.
Di antara ribuan laporan yang masuk, sebagian penyintas Covid-19 mengatakan keluhan yang mereka rasakan lebih terasa seperti tenggorokan kering dibandingkan tenggorokan sakit. Mereka juga merasakan perasaan kasar dan gatal pada tenggorokan.
Sebagian lain mengeluhkan sakit tenggorokan yang disertai dengan amandel yang membesar dan memerah. Ada pula yang mengeluhkan bahwa rasa sakit yang mereka rasakan lebih buruk dibandingkan sakit tenggorokan biasa akibat pilek.
"Saya pernah mengalami sakit tenggorokan sebelumnya, tapi sakit tenggorokan (akibat Covid-19) ini merupakan yang terburuk dari yang pernah saya alami," ujar seorang responden penyintas Covid-19.
Responden tersebut mengatakan rasa sakit yang muncul sampai membuatnya terbangun dari tidur. Sang responden mengatakan dia tak bermaksud bersikap dramatis, tetapi rasa sakit tersebut sampai membuatnya berpikir bahwa dia akan mati.
Menurut studi, sakit tenggorokan cenderung muncul pada pekan pertama terjadinya Covid-19. Gejala ini sering kali hanya bertahan hingga lima hari. Rasa sakit terasa lebih buruk di hari pertama infeksi lalu membaik seiring berlalunya waktu.