Sabtu 18 Sep 2021 19:11 WIB

Serangkaian Ledakan Terjadi di Afghanistan

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah ledakan di Afghanistan

Rep: Dwina Agustin/Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah ledakan di Afghanistan. Ilustrasi.
Foto: AP/Rahmat Gul
Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah ledakan di Afghanistan. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL — Terjadi dua ledakan di Ibu Kota Kabul, Afghanistan pada Sabtu (18/9), yang salah satunya menyebabkan beberapa orang terluka. Ledakan pertama terjadi di Dasht-e-Barchi di Distrik 13, wilayah barat Kabul, yang mengakibatkan beberapa orang terluka.

Ledakan kedua terjadi di lingkungan berbeda di distrik yang sama, tetapi belum ada laporan mengenai korban cedera dan lainnya. Belum diketahui pihak yang berada di balik serangan. Sejak pertengahan Agustus, Taliban menguasai Afghanistan, dengan memasuki Kabul, menduduki istana kepresidenan, dan mengambil alih pemerintahan.

Baca Juga

Sebelum menguasai kembali Afghanistan, ledakan dan serangan yang diklaim dilakukan oleh Taliban kerap terjadi. Kelompok itu kerap menargetkan pasukan pemerintah dan Amerika Serikat (AS) yang berada di negara itu.

Namun, saat ini Taliban mengatakan akan menjaga keamanan Afghanistan sepenuhnya termasuk bagi warga asing yang berada di negara Asia Selatan itu. Taliban juga telah mengumumkan susunan anggota pemerintahan sementara.

Selain itu, terjadi serangkaian ledakan yang menargetkan kendaraan Taliban di ibu kota provinsi Nangarhar timur Afghanistan pada Sabtu (18/9). Sebanyak tiga ledakan terdengar oleh orang-orang di sekitar tempat kejadian.

Belum ada yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan di Jalalabad itu. Namun, afiliasi kelompok ISIS yang semakin keras bermarkas di Afghanistan timur dan merupakan musuh penguasa baru Taliban Afghanistan.

Ledakan tersebut telah menewaskan sedikitnya tiga orang dan 20 lainnya luka-luka. Tidak segera jelas apakah pejabat Taliban termasuk di antara yang tewas dan terluka.

Bulan lalu, afiliasi kelompok ISIS juga telah menyerang sekitar Bandara Kabul dan menewaskan puluhan warga sipil dan 12 pasukan Amerika Serikat (AS). Insiden ini diyakini sebagai momen yang paling banyak menewaskan tentara AS di Afghanistan usai peristiwa pada 2011.

sumber : Sputnik/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement