Senin 20 Sep 2021 16:21 WIB

Pemkot Tangerang Izinkan Tambahan 60 SMP Gelar PTM

UNtuk melaksanakan PTM sekolah wajib melengkapi 24 poin assesment

Rep: Eva Rianti/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah pelajar mengikuti vaksinasi massal bagi peserta didik di Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Banten, Kamis (2/9/2021). Menurut data Satgas COVID-19 per 31 Agustus 2021, sebanyak 1,9 juta tenaga pendidik dan 1,7 juta anak usia 12-17 tahun yang tergolong usia pelajar mendapatkan vaksin penuh sebagai upaya pemerintah dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi COVID-19.
Foto: Antara/Fauzan
Sejumlah pelajar mengikuti vaksinasi massal bagi peserta didik di Gedung Pemerintah Kota Tangerang, Banten, Kamis (2/9/2021). Menurut data Satgas COVID-19 per 31 Agustus 2021, sebanyak 1,9 juta tenaga pendidik dan 1,7 juta anak usia 12-17 tahun yang tergolong usia pelajar mendapatkan vaksin penuh sebagai upaya pemerintah dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Pemerintah Kota Tangerang melalui Dinas Pendidikan Kota Tangerang mengizinkan tambahan sebanyak 60 sekolah menengah pertama (SMP) untuk menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) pada Senin (20/9). Penambahan itu menyusul 40 SMP yang menjadi pilot project penyelenggaraan PTM pada Senin (13/9) lalu. 

Kepala Dinas Pendidikan Kota Tangerang Jamaluddin mengatakan, kegiatan PTM di Kota Tangerang berjalan secara ketat serta bertahap. Sehingga, tidak semua sekolah yang ada di Kota Tangerang dapat menggelar sekolah offline tanpa mendapatkan izin. 

Untuk melaksanakan PTM, kata dia, sekolah harus melengkapi 24 poin asesement yang disiapkan oleh Dinas Pendidikan. Selain itu juga harus mendapatkan rekomendasi dari camat wilayah sekolah tersebut. 

"Kita bicara soal kesehatan dan keselamatan, jadi tidak semua sekolah bisa langsung melaksanakan PTM. Jadi, bertahap dari awal yaitu tahap pertama ada 40 sekolah, sekarang sedang dimulai tahap kedua 60 sekolah. Insya Allah minggu depan kita siap tambahkan 50 sekolah," ujar Jamaluddin dalam keterangannya, Senin (20/9).