Selasa 21 Sep 2021 17:34 WIB

Pengelola Mal di Bandung Apresiasi Anak Bisa Masuk Mal

Saat ini makan di restoran dan kafe atau dine in sudah diperbolehkan.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Warga beraktivitas di area Bandung Indah Plaza, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (21/9). Pemerintah memperbolehkan anak-anak di bawah usia 12 tahun untuk beraktivitas di pusat perbelanjaan atau mal dengan pengawasan dan pendampingan orang tua. Kebijakan yang berlaku pada 21 September sampai 4 Oktober 2021 tersebut diuji coba di beberapa mal di berbagai daerah, seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Warga beraktivitas di area Bandung Indah Plaza, Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (21/9). Pemerintah memperbolehkan anak-anak di bawah usia 12 tahun untuk beraktivitas di pusat perbelanjaan atau mal dengan pengawasan dan pendampingan orang tua. Kebijakan yang berlaku pada 21 September sampai 4 Oktober 2021 tersebut diuji coba di beberapa mal di berbagai daerah, seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan Surabaya. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) wilayah Bandung Raya mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang memperbolehkan anak usia di bawah 12 tahun berkunjung ke mal. Namun, kebijakan tersebut diharapkan dapat sejalan dengan dibukanya wahana bermain anak maupun menonton bioskop.

"Ya sebenarnya kita berterima kasih tapi rasanya masih belum lengkap karena arena main anak (tutup). Anak ke mal mau ngapain sih, ya pasti mau main, main apa? Yang ada di mal arena main anak, sementara arena nya belum boleh buka," ujar Ketua APPBI Bandung Raya Hadiyanto Lie kepada wartawan, Selasa (21/9).

Ia melihat pemerintah pusat mengeluarkan kebijakan tersebut mengingat masyarakat yang datang ke mal adalah keluarga. Apalagi saat ini makan di restoran dan kafe atau dine in sudah diperbolehkan.

"Mungkin melihatnya begini, kebanyakan yang datang ke mal kan keluarga kaya beberapa mal di anggota kita, ada yang datang sama anaknya, tapi karena gak boleh masuk jadi batal masuk atau hanya menunggu di pintu masuk, ibunya yang nungguin atau pembantu, bapaknya yang nungguin," katanya.