REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah kejadian itu, ia mengirim utusan kepada Aisyah, "Mohon tanyakan kepada Rasulullah tentang ibuku itu." Disampaikan oleh 'Aisyah, "Biarkanlah ibunya masuk rumah dan dia menerima hadiah."
Sewaktu berangkat hijrah bersama Rasulullah, Abu Bakar membawa seluruh hartanya. Konon, hartanya saat itu berjumlah 5.000 atau 6.000 dirham.
Tak lama setelah Abu Bakar berangkat, kakek Asma binti Abu Bakar, yakni Abu Quhafah yang telah hilang penglihatannya datang kepada Asma. Ia menyampaikan, "Demi Allah, aku melihat Abu Bakar telah menyengsarakan dirimu dengan hartanya, sebagaimana dia menyengsarakan kalian dengan dirinya." Namun, hal itu disanggah oleh Asma, "Tidak, ayahku, dia justru telah meninggalkan banyak kebaikan buat kita."
Setelah berkata demikian, Asma binti Abu Bakar lalu mengambil sejumlah batu lalu meletakkannya di salah satu pojok rumah yang biasa dipakai ayahnya menyimpan barang. Batu itu kemudian ditutupi oleh Asma dengan sebuah kain.
Ia lantas meraih tangan kakeknya, seraya berkata, "Wahai kakek, letakkanlah tanganmu di atas harta ini." Sang kakek pun menurutinya. Tak lama ia berkata, "Tidak apa-apa jika ia meninggalkan harta ini untuk kalian. Artinya, dia masih baik. Ini juga cukup bagi kalian."
Padahal, Abu Bakar tidak meninggalkan apa pun untuk keluarganya. Hanya saja, dengan berbuat seperti itu, Asma ingin menenangkan hati sang kakek."
Selanjutnya, Asma dinikahi al-Zubair ibn 'Awam. Al-Zubair pun tak memiliki tanaman apa pun di kebunnya, tidak memiliki hamba sahaya, tidak memiliki harta apa pun kecuali seekor kuda. Bersambung
Baca juga:
Pemilik Dua Ikat Pinggang: Asma binti Abu Bakar (5)
Pemilik Dua Ikat Pinggang: Asma binti Abu Bakar (6-Habis)