Kamis 23 Sep 2021 13:54 WIB

ASDP Targetkan Pendapatan 2021 Capai Rp 3,8 Triliun

ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Friska Yolandha
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan dapat meraih total pendapatan pada 2022 sebesar Rp 3,8 triliun.
Foto: Facebook PT ASDP
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan dapat meraih total pendapatan pada 2022 sebesar Rp 3,8 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menargetkan dapat meraih total pendapatan pada 2022 sebesar Rp 3,8 triliun. Sedangkan capaian laba bersih pada 2021 ditargetkan sebesar Rp 111,24 miliar. 

"Manajemen terus berupaya untuk menjaga stabilitas bisnis di masa Covid-19 ini dengan melakukan efisiensi dan memprioritaskan program yang mendatangkan profit," kata Direktur Utama Ira Puspadewi dalam pernyataan tertulisnya, Kamis (23/9). 

Ira mengatakan, ASDP juga membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang, kendaraan roda dua sebanyak 3,3 juta unit, dan kendaraan roda empat sebanyak 2,9 juta unit. ASDP juga menargetkan total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton sepanjang 2021. 

Dia memastikan ASDP terus mengakselerasi digitalisasi penyeberangan melalui layanan online ticketing Ferizy. "Ini telah berlaku di empat pelabuhan utama yakni Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk," tutur Ita. 

Selain itu, Ira mengatakan ASDP juga menerapkam metode pembayaran nontunai. Hal tersebut dilakukan dengan menggunakan kartu uang elektronik, virtual account, dan dompet elektronik yang penerapannya di lebih dari 20 pelabuhan ASDP telah mencapai 100 persen. 

"Sejak pandemi tahun lalu, ASDP mengimbau pengguna jasa agar mempersiapkan perjalanannya, dengan melakukan pembelian tiket online secara mandiri via Ferizy, terutama di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni dan Ketapang-Gilimanuk," ungkap Ira. 

Sementara itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi dan terus mendorong ASDP untuk terus menjadi operator pelayanan transportasi publik yang andal dan mumpuni. Khususnya dalam memberikan pelayanan bermutu prima di seluruh Indonesia. 

"Kita negara kelautan, seyogyanya kita membangun transportasi kelautan kita, baik untuk perorangan, masyarakat, dan tidak kalah penting adalah ekonomi yaitu barang atau kargo," kata Erick. 

Erick menambahkan sebagai negara kepulauan dan kelautan yang besar tidak mungkin jika tidak meningkatkan fasilitas dan pelayanan dari industri perkapalan, pelabuhan, maupun penyeberangan. "Mari satukan langkah, terus berpijak pada AKHLAK dan jangan pernah lelah berkarya untuk Indonesia," tutur Erick.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement