Ribuan Pedagang Segera Tempati Bangunan Pasar Johar Baru
Rep: Bowo Pribadi/ Red: Christiyaningsih
| Foto: Antara/Aji Styawan
Untuk proses pemindahan pedagang dari pasar Johar darurat di sekitar kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) ke bangunan pasar Johar Baru, lanjut Fravarta, Disdag Kota Semarang telah berkoordinasi dengan Satpol-PP Pemkot Semarang. Dalam proses pemindahan, diutamakan terlebih dahulu untuk pedagang lama. Jika semua pedagang lama sudah menempati dan tertata dan ternyata masih menyisakan tempat akan rapatkan lagi.
Rapat ini dilakukan untuk menentukan pendaftaran tahap kedua bagi para pedagang, di luar pedagang lama. “Jadi untuk saat ini masih diutamakan bagi pedagang lama terlebih dahulu,” tegasnya.
Sementara untuk para pedagang yang mendapatkan undian di Johar Selatan atapun Shopping Center Johar (SCJ) masih menunggu kesiapan sarana dan prasarana sebelum dilakukan pengundian nomor lapak. Khusus pedagang yang menempati Johar Utara dan Tengah akan dikenakan aturan yang ketat misal dilarang menancapkan paku ataupun menambah bangunan sendiri seperti pasar Johar lama dulu.
Pertimbangannya, sektor Utara dan Tengah merupakan bangunan cagar budaya dan menjadi landmark pasar Johar masih tetap dipertahankan dalam proses revitalisasi atau pembangunan kembali pasar tersebut. “Maka ada aturan tegas yang harus dipatuhi oleh para pedagang di zona tersebut, misalnya menambahkan atau membuat lapak tertutup yang dapat mengurangi estetika cagar budaya tersebut,” tandasnya.
Seperti diketahui, Pasar Johar sebagai pasar tradisional terbesar di Kota Semarang tersebut terbakar hebat pada 10 Mei 2015 silam dan sekitar 7.000 pedagang ikut terdampak. Proses revitalisasi (pembangunan kembali) tahap pertama dilaksanakana oleh Kementerian PUPR dengan menelan anggaran hingga Rp 146 miliar. Sedangkan revitalisasi tahap kedua menelan anggaran hingga Rp 105 miliar.