REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Pemerintah pusat menginginkan kawasan wisata di Lagoi Kabupaten Bintan menjadi proyek pilot penerapan kesepakatan koridor perjalanan yang sehat dengan Singapura dengan konsep gelembung perjalanan atau travel bubble. "Pemerintah maunya Bintan, target pertama di Bintan. Lagoi siap dibuka dengan protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau Buralimar dalam webinar, Sabtu (25/9).
Menurut dia, Lagoi relatif siap untuk dibuka kembali untuk wisatawan manca negara. Pihak pengelola telah melakukan berbagai persiapan untuk melayani pelancong di masa pandemi."Penyediaan Genose dan PCR. Bahkan PCR sudah punya klinik sendiri," kata dia.
Menurut dia, selain kesiapan pengelola, kondisi Lagoi yang enclave juga mendukung untuk penerapan travel bubble dengan Singapura."Kami harap wisatawan datang berangsur, 100 orang dulu, tidak langsung sekaligus banyak," kata Buralimar.
Dalam webinar yang sama General Manager Bintan Resort Abdul Wahab mengatakan pihaknya menyiapkan Bluepass, alat pelacak kontak erat untuk karyawan. Dengan alat itu, maka apabila ada yang terpapar, maka bisa diketahui kontak eratnya dengan cepat.
Pihaknya juga menggunakan kode QR hampir di setiap hotel, resor dan wahana yang ada di sana. Sehingga pergerakan pengunjung dapat dipantau."Kami juga bekerja sama dengan rumah sakit, ini kehendak Kementerian Kesehatan RI dan Kementerian Kesehatan Singapura," kata dia.
Pihaknya bekerja sama dengan RSUD Raja Ahmad Tabib di Kota Tanjungpinang karena fasilitasnya memadai dan sudah disetujui pihak Singapura. Bahkan, perusahaannya menyusun langkah evakuasi langsung ke Singapura apabila ada pengunjung yang sakit dalam liburannya.
Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan sejatinya pembukaan perbatasan terbatas dengan Singapura dilaksanakan September 2021. Namun karena kondisi Covid-19 di Negara Singa, maka diundur hingga Oktober.
"Karena kami mendapat tahu, ada indikasi ada meeting antara Presiden RI dan Perdana Menteri Singapura di Bintan. Kami coba buka Bintan untuk sg sebelum 'meeting'," kata dia.