Senin 27 Sep 2021 11:50 WIB

Kematian Covid-19 pada Anak Terbanyak di Jateng, DKI, Jabar

Selama Maret-Desember 2020, tercatat 37.706 kasus anak terkonfirmasi Covid-19.

Rep: Dian Fath Risalah, Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Sejumlah anak bermain dakon (congklak) di Kampung Sewu, Solo, Jawa Tengah. IDAI mencatat, angka kematian Covid-19 pada anak paling banyak di Jawa Tengah (Jateng). (ilustrasi)
Foto:

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menegaskan, hak hidup anak dan hak sehat anak adalah yang utama. Oleh karena itu, KPAI menilai, pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dalam kondisi laju penularan kasus yang belum di bawah lima persen dan lemahnya kepatuhan dalam penerapan protokol kesehatanmerupakan suatu keputusan yang riskan bagi anak-anak Indonesia.

"Hak hidup anak adalah nomor satu. Yang nomor dua adalah hak sehat anak sedangkan hak pendidikan anak bisa ditaruh di nomor tiga. Argumentasinya adalah, jika anak sehat dan tetap hidup maka semua ketertinggalan pelajaran masih dapat dikejar," kata Komisioner KPAI, Retno Listyarti, saat dikonfirmasi, Senin (27/9).

KPAI kerap menemukan pelanggaran protokol kesehatan (prokes) saat melakukan pengawasan langsung terhadap PTM terbatas ke berbagai sekolah di sejumlah daerah. Berbagai pelanggaran prokes ditemukan yang terkait dengan 3M, yakni masker yang diletakan di dagu, masker yang digantungkan di leher, serta tempat cuci tangan yang tidak disertai air mengalir dan sabun.

Untuk itu, KPAI memberikan sejumlah rekomendasi kepada sejumlah pihak terkait. Pertama, KPAI meminta pemerintah memastikan sekolah sudah memenuhi segala syarat dan kebutuhan penyelenggaraan PTM, termasuk memastikan protokol kesehatan dapat terpenuhi. Jika belum, maka pemerintah daerah harus membantu pemenuhannya, terutama untuk sekolah yang miskin dan sedikit peserta didiknya.

Kemudian, pemerintah pusat wajib melakukan percepatan vaksinasi kepada peserta didik pada rentang usia 12-17 tahun. Retno mengatakan, tingkat vaksinasi harus mencapai minimal 70 persen dari populasi di sekolah agar terbentuk kekebalan kelompok. Kalau hanya guru yang divaksinasi, maka kekebalan komunitas belum terbentuk, karena jumlah guru hanya sekitar 10 persen dari jumlah siswa.

"Selain itu, pemerintah pusat harus memastikan penyediaan vaksin untuk anak merata di seluruh Indonesia. Survei singkat KPAI pada Agustus lalu menemukan bahwa vaksinasi anak didominasi oleh Pulau Jawa dan itupun hanya menyasar anak-anak di perkotaan," kata Retno.

photo
Tips menggunakan toilet sekolah di masa pandemi. - (Republika.co.id)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement