Senin 27 Sep 2021 18:41 WIB

Inovasi Pemkab Muba Cetak SDM Lokal Kualitas Internasional

Pendirian MVC menjadi program yang sangat berdampak langsung kepada SDM di Muba

Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dan Wabup Beni Hernedi SIP,  Muba Vocational Centre (MVC) atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Migas pertama di Indonesia secara resmi berdiri dan beroperasi di lahan seluas 11,2 hektar
Foto: Istimewa
Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dan Wabup Beni Hernedi SIP, Muba Vocational Centre (MVC) atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Migas pertama di Indonesia secara resmi berdiri dan beroperasi di lahan seluas 11,2 hektar

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU--Terjawab sudah harapan dan impian tenaga kerja dan SDM lokal di Musi Banyuasin (Muba). Semua ini terwujud pada Senin 27 September 2021 lewat kerja keras dan tangan dingin Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dan Wabup Beni Hernedi SIP,  Muba Vocational Centre (MVC) atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Migas pertama di Indonesia secara resmi berdiri dan beroperasi di lahan seluas 11,2 hektar. Inisiasi ini merupakan tindak lanjut dari realisasi kerjasama antara SKK Migas dan Perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam wilayah Kabupaten Musi Banyuasin yang rintisannya telah berjalan sejak  2020 lalu.

Pendirian MVC atau Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) di Muba ini menjadi program yang sangat berdampak langsung kepada SDM lokal di Muba. Program ini  efektif menekan angka pengangguran serta menjadi harapan baru SDM lokal di Bumi Serasan Sekate.     

"Kami mempunyai cita-cita agar tenaga lokal, pemuda-pemuda asal Muba bisa jadi tuan rumah di kampung sendiri, bisa jadi tenaga kerja yang mumpuni dan handal di perusahaan-perusahaan besar yang ada di wilayah Kabupaten Muba," ungkap Dodi Reza yang juga Kepala Daerah Inovatif Indonesia di sela launching Muba MVC dan Pembukaan Pelatihan Sertifikasi Bidang Industri Migas Kabupaten Musi Banyuasin Tahun 2021 di Eks Komplek Balai Latihan Kerja (BLK) Sekayu, Senin (27/9/2021).

Dikatakan Dodi Reza, selama ini di perusahaan-perusahaan besar migas, ada tenaga kerja lokal asal Muba,  tapi kalau dicermati pastilah hanya di level tertentu. "Kenapa tidak bisa jadi manager atau welder yang tersertifikasi. Bukan mengecilkan profesi namun hanya profesi itu-itu saja yang selama ini terakomodir.  Misalkan tenaga pengamanan, sopir dan lainnya. Nah, keberadaan MVC ini akan menjawab persoalan  yang selama ini dihadapi," sebutnya.

Oleh karena itu, tegas dia, pada tahun 2020 dibuatkan Perda nomor 2 tahun 2020 tentang  Pemberdayaan dan Penempatan Tenaga Kerja. Di dalamnya ada tenaga lokal yang wajib dipenuhi apalagi perusahaan hulu migas yang sudah berpuluh tahun mengeruk bumi Musi Banyuasin, mereka wajib mempekerjakan tenaga lokal. 

Ditegaskan Dodi  dalam jangka pendek dan panjang tidak ada alasan lagi perusahaan-perusahaan raksasa hulu migas tidak mau menerima tenaga kerja lokal karena mereka sudah mengikuti pelatihan di MVC.

"Tapi industri hulu migas ini bukan  sembarangan, banyak syarat dan pengaturan yang mengharuskan karyawannya punya skill dan tersertifikasi. Kita tidak bisa memaksa mau memasukkan tenaga kerja hanya berdasarkan asal dari lokal saja namun sertifikasinya tidak ada. Oleh karena itu kita buatkan jembatannya sehingga tidak ada lagi alasan," katanya. 

Alasan berikutnya,   MVC didirikan  untuk menghilangkan sekaligus mengupgrade image BLK yang selama ini pelatihannya itu-itu saja. "Biar SDM Muba ini bisa berjuang di daerah sendiri, visi kita Muba bisa expor tenaga kerja yang punya skill dan bersertifikasi ke daerah-daerah lain karena telah dididik dengan baik di MVC, itulah visi jangka panjang," katanya.

MVC yang merupakan bentuk kerjasama antara Pemkab Muba melalui Disnakertrans Cq BLK sudah menjadi BLUD sehingga lebih fleksibel mengatur keuangan dan kerjasama dengan pihak swasta. MVC menggaet lembaga pendidikan yang punya kualifikasi nasional dan internasional dari Petrotecno. 

"MVC kerjasama dengan SKK Migas yang menjadi regulator perusahaan-perusahan migas di Muba dan republik ini. Nah konsep kerjasama inilah yang akan diterapkan sehingga MVC akan menjadi pusat pelatihan industri migas pertama di Indonesia bagian barat," beber Dodi Reza.

Untuk memastikan pelatihan berjalan baik, Dodi menyebut tempat pelatihan nanti akan  diupgrade terus hingga betul-betul menyerupai dan semirip mungkin dengan lingkungan kerja aslinya. Aspek yang ditingkatkan mulai fasilitas sarana prasarana dan instrukturnya serta menggunakan  bahasa Inggris sebagai pengantar di pelatihan."Jadi mereka ini nanti terbiasa dengan lingkungan seperti di perusahaan migas raksasa itu," bebernya. 

Dipastikan para tenaga didik akan terus dilatih dengan berbagai fasilitas yang menyerupai lapangan kerja sebenarnya. Ketika nanti mereka masuk perusahaan besar bisa menjadi manager atau bisa cepat naik kelas menjadi tenaga andal di perusahaan migas.

Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagsel, Anggono Mahendrawan dalam sambutannya berharap di masa datang  MVC dapat menjadi pusat pelatihan yang akan melahirkan SDM berkualitas, berkompeten dan memiliki daya saing tinggi di dunia kerja.

 

 

photo
Pendirian MVC adalah langkah kongkrit  pengembangan SDM di Kabupaten Muba (Istimewa)
 

Direktur Bisnis dan Development PT Petrotecno, Hendra Budiman Pribadi mengatakan, Pendirian MVC merupakan langkah kongkret untuk pengembangan SDM di Kabupaten Muba. Petrotecno adalah lembaga pelatihan yang sudah terakreditasi oleh ketiga lembaga akreditasi internasional yaitu,  Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Offshore Petroleum Industry Training Organization (OPITO),Engineering Construction Industry Training Board (ECITB).

Sebagai lembaga pelatihan, Petrotekno  telah berkecimpung di lembaga pelatihan kurang lebih 10 tahun. Kehadirannya di MVC dipercaya  mampu menghadirkan sebuah pusat pelatihan di Kabupaten Muba yang kredibel bagi industri migas Indonesia.   Petrotekno pernah menangani  program pengembangan SDM  perusahaan migas dunia, seperti Pertamina, Medco E&P, Petronas, Conoco Philips.  Kerjasama dengan MVC diyakini akan memperkokoh pilar pengembangan dan pelatihan tenaga kerja.  

Meski kini fokus di bidang migas, kedepan Petrotekno bersama MVC akan menghadirkan pelatihan  lain berupa jasa konstruksi, perkebunan, penanganan karhutlah serta bidang lainnya. 

"Kepercayaan yang dilimpahkan kepada kami ini akan membuahkan program pengembangan SDM yang  hasilnya akan mampu melibatkan masyarakat Kabupaten Muba lebih luas dalam berperan aktif dalam peningkatan ekonomi baik di sektor Industri migas maupun lainnya,"ucapnya.

Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) H Devi Suhartoni yang  turut hadir menyaksikan launching MVC dan Pembukaan Pelatihan Sertifikasi Bidang Industri Migas Kabupaten

Musi Banyuasin ini  mengatakan   MVC  sangat bagus untuk pengembangan  generasi muda Kabupaten Muba sekaligus mempersiapkan tenaga kerja di bidang migas. "Kami sudah beberapa kali membicarakan dengan pak Bupati Muba terkait pusat pelatihan ini.  Rencana ke depan akan ada beberapa tenaga kerja lokal Muratara yang  kami titipkan  mengikuti pelatihan disini, karena memang MVC ini bagus sekali," ujar dia.

Terpisah, salah satu peserta pelatihan, Teguh Purnomo asal Kecamatan Babat Supat menyampaikan dirinya sangat bersyukur dengan adanya pusat pelatihan MVC ini sehingga dirinya bisa berpeluang  bekerja di perusahaan migas.

"Jujur pak Bupati kami punya cita-cita bisa mendapatkan pekerjaan lebih baik, karena dengan mengikuti pelatihan di MVC kami bisa bersertifikasi. Harapan kami  bisa direkrut  perusahaan-perusahaan besar migas dan  mendapatkan gaji yang layak,"ucapnya.

Turut hadir pada launching MVC,  Wakil Bupati Muba Beni Hernedi, Ketua DPRD Muba Sugondo SH beserta anggota DPRD Muba H Ismail, Forkopimda Muba,  Kajari Muba Marcos MM Simare-mare SH MHum, Dandim 0401 Muba dan Kapolres Muba,  Sekretaris Daerah Muba Drs Apriyadi MSi, para Kepala Perangkat Daerah, pimpinan perusahaan/perbankan, dan camat.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement