Kemenkop UKM - Uniqlo Dorong Daya Saing Produk Lokal
Rep: Binti Sholikah/ Red: Yusuf Assidiq
Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI menjalin kerja sama dengan PT Fast Retailing Indonesia atau Uniqlo Indonesia, di toko Uniqlo Solo Paragon Mall, Selasa (28/9). | Foto: Republika/binti sholikah
REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) RI menjalin kerja sama dengan PT Fast Retailing Indonesia atau Uniqlo Indonesia untuk mendorong daya saing produk lokal agar mendunia.
Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Deputi Bidang UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Hanung Harimba Rachman, dengan Corporate Affairs Director PT Fast Retailing Indonesia, Irma Yunita, di toko Uniqlo Solo Paragon Mal, Kota Solo, Jawa Tengah, Selasa (28/9). Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, bersama Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menghadiri langsung acara tersebut.
Irma Yunita mengatakan, melalui kolaborasi dan kerja sama tersebut, Uniqlo berharap bisa mempromosikan produk UMKM di toko-toko Uniqlo. "Sehingga, UKM-UKM di Indonesia biaa mendapatkan kesempatan lebih besar, memiliki daya saing serta potensi kerja sama di domestik dan global," kata Irma di acara tersebut.
Dijelaskan, saat ini program kolaborasi Uniqlo sudah ada di 15 kota dengan total 96 UKM yang sudah berkolaborasi. Setiap enam bulan instalasi diganti suapaya memberi kesempatan kepada lebih banyak UKM.
Sampai akhir tahun, lanjutnya, Uniqlo masih akan terus melakukan ekspansi. Dengan demikian masih akan ada kerja sama dan kurasi dengan UKM-UKM lokal lainnya.
"Kami berharap sinergi ini akan terus berlangsung. Harapannya biaa membantu UKM untuk memiliki daya saing tidak hanya lokal tapi global," jelas Irma.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, memberikan apresiasi kepada Uniqlo yang sudah bekerja sama dan membantu memasarkan produk-produk UKM. Dia berharap, melalui dukungan Uniqlo semakin banyak UKM lokal bisa masuk ke pasar global.
"Kami meyakini produk UKM kita bagus-bagus dan unik-unik. Kalau custom produk kita tidak kalah. Anak-anak Indonesia kreatif-kreatif," ujar Teten.
Ia berharap, melalui kerja sama tersebut terdapat transfer pengetahuan kepada para pelaku UKM. Sehingga, pelaku UKM bisa belajar cara mendesain produk supaya mengikuti tren pasar.
"Kami sangat senang dengan kerja sama ini. Bukan hanya dari sisi market tapi transfer pengetahuan. Supaya UKM bisa meningkatkan standar mutu dan desain semakin up to date," imbuhnya.
Di sisi lain, di tengah pandemi Covid-19, berbagai upaya dilakukan Kemenkop UKM untuk membenahi ekosistem pengembangan UMKM. Termasuk akses pengembangan usaha. Dia menilai, hal terpenting bagi UMKM yakni permintaan pasar.
Berdasarkan aturan undang-undang, 40 persen belanja pemerintah harus menyerap produk koperasi dan UMKM. "Kami kerja sama bagaimana UMKM menjadi rantai pasok BUMN. Yang besar dan yang kecil terintegrasi supaya maju bersama-sama," katanya.