Selasa 28 Sep 2021 22:32 WIB

Pemerintah China Ditekan untuk Tingkatkan Impor Batu Bara

Kekurangan batu bara membuat sebagian daerah di China memadamkan listrik.

Rep: Lintar Satria/ Red: Fuji Pratiwi
Batubara di area pertambangan  (ilustrasi). China didesak untuk meningkatkan impor batubara.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Batubara di area pertambangan (ilustrasi). China didesak untuk meningkatkan impor batubara.

REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pemerintah China ditekan untuk meningkatkan impor batu bara. Agar pemadam listrik yang dipicu kekurangan batu bara dapat segera berakhir.

Masyarakat di Provinsi Jilin yang paling terdampak dari pemadaman meminta agar impor batu bara ditingkatkan. Media sosial dan media setempat melaporkan, pemadaman listrik telah membuat lampu merah, elevator, dan jaringan 3G di daerah timur laut berhenti beroperasi. Pabrik-pabrik tidak dapat beroperasi dan pasokan air juga terganggu.

Baca Juga

Kota Shenyang dan Dalian yang dihuni lebih dari 13 juta orang juga terdampak. Begitu pula pabrik-pabrik milik perusahaan pemasok komponen Apple dan Tesla, demikian dilansir Reuters.

Provinsi Jilin salah satu dari sepuluh provinsi yang terpaksa harus membatasi penggunaan energi. Sebab biaya tambahan yang terjadi karena naiknya harga batu bara tidak bisa dibebankan ke konsumen.

Gubernur Provinsi Jilin Han Jun mengatakan diperlukan 'sejumlah saluran' untuk menjamin pasokan batu bara. Ia mengatakan China harus mengambil lebih banyak sumber dari Rusia, Mongolia dan Indonesia.

Han mengatakan, provinsinya yang dihuni hampir 25 juta orang akan mengirim tim khusus untuk mengamankan pasokan dari wilayah tetangga Mongolia Dalam. Hal ini disampaikan akun resmi Provinsi Jilin di media sosial WeChat.

Goldman Sachs memprediksi sekitar 44 persen aktivitas industri China telah berdampak pada kekurangan energi. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan ekonomi China pada kuartal ketiga tahun ini turun satu poin dan turun dua poin pada Oktober hingga Desember.

Dalam laporan yang dirilis Selasa (28/9) perusahaan finansial itu juga memotong prediksi pertumbuhan PDB China tahun 2021 dari 8,2 persen menjadi 7,8 persen. Pemadaman listrik terjadi karena kurangnya pasokan batu bara, ketatnya standar gas rumah kaca dan tingginya permintaan manufaktur mendorong harga batu bara melonjak.

Sejak pekan lalu, China membatasi penggunaan energi di wilayah timur laut. Media setempat melaporkan, banyak kota yang mengalami pemadaman listrik dan membuat pengguna sosial khawatir.

Mal-mal tutup lebih cepat dan sejumlah toko menggunakan penerang lilin. Media sosial Weibo ramai oleh pengguna yang khawatir pemadaman listrik berdampak pada aliran air.

Gubernur Jilin Han meminta perusahaan untuk memenuhi 'tanggung jawab sosial'. Ia juga meminta 'segera mengatasi kesulitan' yang disebabkan naiknya harga batu bara.

Dewan Listrik China yang mewakili produsen energi di negara itu mengatakan perusahaan energi dengan batu bara akan memperluas saluran pengadaan mereka 'dengan biaya berapapun'. Agar masyarakat dapat menyalakan penghangat ruangan di musim dingin.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement